MEMONESIA.COM – Itikaf menjadi salah satu amalan istimewa di bulan Ramadan. Lebih dari sekadar berdiam diri di masjid, itikaf adalah wujud pencarian keridhaan Allah SWT dan momentum untuk bermuhasabah atas segala perbuatan. Rasulullah SAW rutin menjalankan itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan, mengajarkan umatnya untuk menjemput keberkahan malam Lailatul Qadar.
Itikaf dimulai dengan niat tulus. Niat menjadi landasan utama dalam setiap ibadah, termasuk itikaf. Bacaan niat itikaf berbunyi:
Nawaitu an itikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillaahi ta’ala
Artinya: “Saya niat berdiam diri di dalam masjid, sunah karena Allah ta’ala.”
Berdiam diri di masjid dalam keadaan suci, disertai niat tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjadi inti dari itikaf.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan, di mana pahala beribadah di malam ini lebih baik daripada seribu bulan. Rasulullah SAW pernah menyarankan sebuah doa ketika Aisyah RA bertanya tentang amalan yang sebaiknya dibaca saat Lailatul Qadar:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.”
Selain itu, doa untuk memohon keberkahan di bulan Ramadan dan pertemuan dengan Lailatul Qadar juga dianjurkan:
“Allahumma barik lana fi syahri Ramadhana wa ballighna Lailatal Qadr wa ‘ibadatan fiha.”
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Ramadan ini dan pertemukanlah kami dengan Lailatul Qadar serta beribadah di malam itu.”
Saat itikaf, aktivitas utama yang dianjurkan adalah memperbanyak ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah, dan memperdalam makna kehidupan spiritual.
Sholat
Sholat menjadi ibadah utama saat itikaf. Selain sholat wajib, umat Islam dianjurkan memperbanyak sholat sunnah seperti tarawih, tahajud, witir, dan dhuha.
Membaca Al-Qur’an
Merenungi ayat-ayat Allah menjadi salah satu bentuk penguatan spiritual. Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah oleh kalian Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an akan datang sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat.” (HR Muslim).
Dzikir dan Doa
Menghidupkan malam dengan dzikir adalah bagian penting dari itikaf. Tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar menjadi bentuk pengagungan kepada Allah yang sangat dianjurkan.
Bershalawat
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi pengantar turunnya rahmat Allah. Rasulullah bersabda, “Siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberinya rahmat sepuluh kali.” (HR Muslim).
Itikaf memiliki ketentuan yang jelas dalam pelaksanaannya:
✅ Rukun Itikaf:
Niat
Berdiam diri di masjid
Masjid sebagai tempat itikaf
Orang yang beritikaf
✅ Syarat Itikaf:
Beragama Islam
Berakal sehat
Suci dari hadas besar
❌ Hal yang Membatalkan Itikaf:
Berhubungan suami istri
Mengeluarkan sperma dengan sengaja
Mabuk
Murtad
Haid atau nifas
Keluar masjid tanpa alasan yang dibenarkan syariat
Itikaf adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan memperkuat ikatan dengan Allah SWT. Di malam-malam terakhir Ramadan, ketika pintu ampunan terbuka lebar, itikaf menjadi jalan sunyi untuk menjemput berkah Lailatul Qadar — malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Tidak ada komentar