KALIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bertekad mewujudkan pendidikan gratis bagi seluruh mahasiswa pada tahun 2026. Kebijakan ini akan diwujudkan melalui pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa semester dua hingga delapan, sebagai bagian dari program unggulan bertajuk Gratispol Pendidikan.
“Di APBD murni 2025, kami sudah mengalokasikan Rp750 miliar untuk program ini. Nantinya akan ditambah lagi dalam perubahan anggaran,” ujar Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, Kamis (12/6).
Ia menegaskan, program ini bukan janji politik semata. Sejak diluncurkan pada 21 April 2025, berbagai langkah nyata sudah dijalankan, seperti pemberian hadiah umrah, perjalanan religi lintas agama, hingga insentif untuk para guru—semuanya bagian dari program Jospol, turunan dari Gratispol.
“Ini bukan hoaks. Pemerintah hadir untuk rakyat dan kami ingin membuktikannya,” tegas Seno.
Pemprov Kaltim ingin menjadi pelopor pendidikan gratis dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi, tanpa membedakan latar belakang sosial, suku, atau agama. Syaratnya, penerima manfaat adalah warga yang memiliki KTP Kaltim dan berdomisili minimal tiga tahun di wilayah tersebut.
Tak hanya untuk jenjang S1, Gratispol juga mencakup pendidikan S2 dan S3, baik di kampus negeri maupun swasta.
Seno menambahkan, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kolaborasi berbagai pihak—baik pemerintah, swasta, media, maupun masyarakat. Semua ini merupakan bagian dari upaya menyongsong masa depan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) yang akan berfungsi penuh pada 2028.
“Kami ingin program ini bukan hanya soal bantuan pendidikan, tapi juga jadi pemicu semangat gotong royong membangun Kaltim menuju generasi emas,” pungkasnya.
Tidak ada komentar