BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memastikan insentif bagi kader Puskesmas di seluruh Kota Bontang akan naik tahun ini.
Neni menyebutkan, besaran kenaikan yang diberikan cukup signifikan, dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.
“Insyaallah bisa terealisasi di perubahan anggaran ini, nanti kita bahas lagi harmonisasinya,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Pemerintah Kota Bontang menyiapkan anggaran sekitar Rp 9,6 miliar setiap tahun. Dana tersebut dialokasikan untuk 800 kader Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah kota.
Menurut Neni, langkah ini sejalan dengan target Pemkot Bontang untuk menekan angka stunting, sekaligus memastikan kesehatan balita dan ibu hamil terjamin.
“Kader ini sangat penting, karena mereka yang turun langsung membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dan ibu hamil,” jelasnya.
Selain membagikan PMT, para kader juga bertugas melakukan pemantauan tumbuh kembang anak, mulai dari mengukur berat dan panjang badan, hingga mendeteksi potensi gangguan pertumbuhan. Untuk ibu hamil, kader memantau asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Neni menegaskan, kontribusi para kader sudah nyata. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bontang, sebanyak 30 persen dari 65 ibu hamil yang sebelumnya mengalami masalah gizi berhasil pulih, meski program PMT baru berjalan satu bulan.
“Dengan kenaikan insentif ini, saya berharap para kader lebih bersemangat melayani. Harapannya angka stunting semakin turun dan tidak ada lagi kasus baru di Kota Bontang,” pungkasnya.
Tidak ada komentar