BONTANG – Anggota DPRD Kota Bontang, Agus Suhadi, mengimbau warga Kota Taman untuk saling menjaga kondusifitas dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran hoaks menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada tahun 2024. Dalam konteks pemilu, kasus hoaks diprediksi bakal meningkat, dan keterlibatan warga dalam menjaga suasana aman sangat penting.
Pada 14 Februari 2024, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden Republik Indonesia (Pilpres RI), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD daerah.
Agus Suhadi menekankan pentingnya menghargai dan menghormati pilihan setiap orang, serta menjaga ketertiban di tengah perbedaan pandangan politik.
“Saling menghargai dan menghormati pilihan setiap orang. Masing-masing orang punya hak untuk memilih siapa,” ujar Agus Suhadi pada Senin (27/11/2023).
Dia juga memberikan himbauan kepada warga agar tidak mudah terpengaruh oleh kondisi politik yang ada, menegaskan bahwa keamanan Bontang akan terjaga karena solidaritas antarwarganya.
Dalam konteks penyebaran informasi, Ketua Komite Litbang Mafindo, Santi Indra Astuti, mengungkapkan bahwa pada Januari 2019, sebanyak 34,86 persen hoaks berupa narasi, gabungan foto, dan narasi sebanyak 28,44 persen, serta gabungan video narasi sebanyak 17,43 persen. Kenaikan jumlah hoaks berbentuk video menunjukkan tingkat kecanggihan penyebaran informasi palsu di masyarakat.
“Masyarakat harus memahami bahwa hoaks berbahaya bagi masa depan bangsa kita, namun itu saja tidak cukup. Masyarakat juga harus memiliki kemampuan memilah dan memilih mana berita yang benar dan mana yang keliru. Kegiatan literasi digital harus dilakukan dengan melibatkan multisektor, ini bukan kewajiban pemerintah saja, namun bagi siapa saja yang tidak ingin negeri ini larut dalam bencana informasi akibat hoaks,” tambah Santi. (adv)