Didominasi Usaha Mikro, UMKM Kota Bontang Didorong Naik Kelas

Redaksi
19 Nov 2024 11:53
2 minutes reading

BONTANG – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Kabid Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang, Muhammad Takwin, menegaskan bahwa UMKM Indonesia berkontribusi besar, menyumbang hingga 14% dari ekspor nasional.

“Tanpa UMKM, Indonesia tidak akan sebesar sekarang. UMKM bukan sekadar pelengkap, melainkan elemen vital ekonomi kita,” ujar Takwin, Selasa (19/11/2024).

Namun, realitas menunjukkan 98,7% UMKM masih berada pada skala mikro, sementara hanya 1,2% yang tergolong usaha kecil dan 0,09% sebagai usaha menengah. Takwin menilai, tantangan terbesar adalah bagaimana membantu usaha mikro naik kelas menjadi usaha kecil, dan seterusnya.

“Kita harus berupaya agar UMKM bisa berkembang. Jika semua usaha kecil dan menengah berhasil melangkah lebih jauh, UMKM dapat bertransformasi menjadi perusahaan besar yang benar-benar menopang perekonomian nasional,” katanya.

Ia juga menyoroti peluang UMKM untuk mendukung sektor pariwisata. “Minimal, UMKM bisa menghasilkan produk lokal seperti suvenir yang menjadi ciri khas destinasi wisata. Ini bisa menjadi nilai tambah ekonomi,” tambah Takwin.

Strategi Pengembangan UMKM

Dalam upaya mendorong UMKM naik kelas, DKUMPP bekerja sama dengan akademisi menyusun kajian komprehensif berbasis sembilan poin strategis.

  •  Analisis Modal Intelektual dan Relasi Sosial: Mengidentifikasi faktor pembentuk modal intelektual dan sosial.
  • Konektivitas Modal: Menilai apakah modal intelektual dan sosial sudah terintegrasi.
  • Faktor Pendukung: Mengidentifikasi elemen yang mempercepat perkembangan UMKM.
  • Faktor Penghambat: Mengevaluasi kendala yang dihadapi UMKM di Bontang.
  • Isu dan Tantangan: Mengkategorikan masalah utama UMKM.
  • Strategi Dinamis: Merumuskan strategi adaptif yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.
  • Model Unggulan Berkelanjutan: Merancang model pengembangan UMKM yang kompetitif.
  • Uji Empiris: Menguji efektivitas strategi tersebut di lapangan.
  • Validasi Metode: Memastikan kelayakan dan keberlanjutan strategi yang diterapkan.

“Dengan pendekatan ini, kami berharap UMKM di Bontang dapat berkembang, dari skala mikro ke usaha kecil yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” ujar Takwin optimis.

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan skala usaha tetapi juga memperkuat peran UMKM dalam mendukung ekonomi lokal dan nasional. Dengan pengembangan yang tepat, UMKM bukan hanya menjadi penopang, tetapi juga pendorong utama ekonomi Indonesia.

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *