Memonesia.com – Salehuddin, Legislator Karang Paci Dapil Kutai Kartanegara memberikan atensi terhadap permasalahan pendidikan di wilayah pedalaman Kaltim. Sebab menurut pria yang berada di Komisi IV tersebut, permasalahan itu masih menjadi isu serius yang mengkhawatirkan.
Diketahui, anggaran pendidikan di Kalimantan Timur mencapai angka signifikan, tepatnya lebih dari Rp3,5 triliun di tahun 2023, dan hampir Rp 4 triliun di 2024 mendatang. Hal ini menjadi perhatian serius. Walaupun anggaran khusus Pendidikan ini melonjak drastis, kata dia, akan tetapi realitas pendidikan di pedalaman Kaltim sangat berbeda dengan ibu kota kabupaten, ataupun daerah perkotaan. Apabila sarana dan prasarana pendidikan di perkotaan memenuhi syarat bahkan sesuai dengan indikator-indikator pendidikan, tidak halnya seperti daerah pedalaman. Untuk ke sekolah saja harus menempuh jarak kiloan meter, karena jauh dari ibu kota kabupaten.
“Anggaran yang cukup besar seharusnya bisa mengatasi berbagai tantangan pendidikan. Daerah pedalaman di Kaltim juga butuh Pendidikan yang layak,” bebernya, (25/10/2023).
Salehuddin membeberkan bahwa tantangan utama yang dihadapi sekolah di pedalaman adalah masalah minimnya sarana prasarana, kurangnya jumlah guru atau tenaga pendidik. Bahkan, akses anak-anak terhadap Kurikulum Merdeka yang harusnya hingga saat ini telah diimplementasikan, juga terbatas. Menurutnya, Dinas Pendidikan (Disdik) harus menangani masalah ini.
Tidak hanya itu, perhatian kesejahteraan guru dan tenaga juga menjadi penting bagi Wakil Ketua Bapemperda DPRD Kaltim itu. Saat ini, kesejahteraan mereka masih terkonsentrasi di daerah perkotaan dan ibu kota kabupaten, menyebabkan ketidakmerataan yang perlu segera diatasi. “Kalau bicara soal daerah Pedalaman. Kan gini, boro-boro mau melaksanakan Kurikulum Merdeka, hal-hal yang menghormati proses belajar mengajar saja juga sangat-sangat ironi,” paparnya.
Hal yang perlu diperhatikan, kata dia, yakni pendidikan adalah investasi masa depan. Sehingga, semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan masa depan cerah dan terjamin bagi anak-anak Kaltim. “Ini harus menjadi komitmen bersama, bahwa pendidikan adalah pondasi bagi kemajuan suatu daerah,” tegasnya. (adv)