MEMONESIA.COM – Pemerintah Republik Indonesia (RI) memprediksi penyerapan anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp300 triliun pada 2026. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Program gagasan Presiden RI, Prabowo Subianto ini, dinilai akan naik dua kali lipat dari tahun ini yang penyerapannya mencapai Rp171 triliun. Bahkan, kata Luhut nilai tersebut baru berfokus pada wilayah Pulau Jawa saja.
“Anggaran MBG yang dialokasikan sebesar Rp171 triliun pada tahun ini lebih banyak berfokus pada wilayah Jawa,” ungkapnya.
Sementara itu, Luhut meyakini MBG bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat program ini melibatkan banyak aktor ekonomi sehingga perputaran ekonomi bisa ditingkatkan.
Maka, Luhut mendorong agar program ini terus diperluas cakupan penerimanya, termasuk anggarannya.
Memperkuat pernyataan itu, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara merincikan anggaran MBG telah tersalurkan sebesar Rp4,4 triliun per Juni 2025 dari anggaran awal Rp71 triliun untuk tahun 2025.
Dari segi penerima manfaat, program MBG telah menjangkau 4,89 juta orang yang dilayani oleh 1.716 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
“MBG yang dari waktu ke waktu kami laporkan, per tanggal 12 Juni, telah dibelanjakan BGN sebesar Rp4,4 triliun,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025 di Jakarta, Selasa (17/6).
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, penyaluran anggaran MBG terserap sekitar Rp300 miliar – Rp500 miliar tiap bulannya pada tiga bulan pertama tahun, kemudian nilainya bertambah rata-rata senilai Rp1 triliun sejak Maret hingga Mei 2025.
Selanjutnya, serapan anggaran MBG lebih cepat lagi, yakni bertambah Rp1,1 triliun dari catatan 31 Mei (Rp3,3 triliun) dalam 12 hari.
Dari segi penerima manfaat, program MBG telah menjangkau 4,89 juta orang yang dilayani oleh 1.716 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur umum.
Sebagai catatan, anggaran MBG rencananya akan mencapai Rp171 triliun untuk tahun ini, seiring dengan arahan Presiden yang meminta target penerima MBG mencapai 82,9 juta penerima yang dilayani oleh 32 ribu SPPG dari target awal 17,9 juta penerima.
“Kami menyiagakan anggaran tambahan sampai dengan Rp100 triliun, yang nanti realisasinya akan kami sampaikan secara rutin, tentu bergantung pada kecepatan realisasi penerima manfaat oleh Badan Gizi Nasional,” tandas Suahasil.
Tidak ada komentar