KUTAI TIMUR – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Agusriansyah angkat bicara soal pembangunan proyek multi years contract (MYC) di Kutai Timur yang terancam gagal direalisasikan. Kedua proyek tersebut yakni Masjid Attaubah dan Pasar Sangatta.
Agusriansyah menyampaikan dari informasi yang ia peroleh sejauh ini, memang ada sejumlah permasalahan yang menjadi kendala. Salah satu yang jadi ancaman serius kedua proyek ini dibangun adalah persoalan lahan.
Lanjut politisi Fraksi PKS itu, ada beberapa pihak yang menginginkan tidak dilakukan relokasi pembangunan. Namun, ada pihak yang menginginkan pembangunan tetap dilakukan di lokasi semulanya.
“Dari yang saya dengar ini persoalan lahan, tapi masih belum pasti jelasnya seperti apa,” kata dia saat diatanya awak media, di Kantor DPRD Kutim, kemarin.
Meskipun Agusriansyah belum mengetahui pasti detail perosalan tersebut. Ia menilai apabila proyek-proyek tersebut gagal dibangun akan menjadi kerugian bagi daerah. Sebab, anggaran yang telah direncanakan untuk membiayai proyek tersebut akan kembali ke Pusat.
Dengan demikian, ia menyarankan untuk semua pihak khususnya Pemerintah untuk berusaha semaksimal mungkin merealisasikan kedua proyek tersebut. Selain akan merugikan dearah, juga mempertaruhkan kebutuhan masyarakat terhadap pembangunan proyek itu.
“Yang pasti kebutuhan masyarakat terhadap dua fasilitas itu tidak boleh ke depan tidak terwujud itu yang sebenarnya,” pungkasnya.
Ia berharap, dengan adanya permasalahan ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah, khususnya dinas terkait untuk serius dalam melakukan perencanaan. Sehingga tidak terjadi masalah yang sama dikemudia hari. (*)