Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lima Kali dalam Enam Jam, Status Naik Jadi Awas

Admin
18 Jun 2025 06:08
Berita 0
2 menit membaca

MEMONESIA.COM – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan. Dalam periode pengamatan Selasa (17/6) pukul 18.00–24.00 WITA, tercatat lima kali erupsi dengan kolom abu mencapai 2.000 hingga 5.000 meter.

“Teramati lima kali letusan dengan tinggi 2000–5000 meter dan warna asap kelabu,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Yeremias Kristianto Pugel dan Yohanes Kolli Sorywutun dalam laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Rabu (18/6).

Kelima letusan itu tercatat memiliki amplitudo maksimum 47,3 mm dengan durasi antara 330 hingga 1.205 detik. Selain itu, terjadi enam kali gempa hembusan (amplitudo 14,8–44,4 mm, durasi 33–64 detik) dan satu gempa vulkanik dangkal berdurasi 13 detik.

Cuaca saat pengamatan dilaporkan cerah hingga berawan, suhu udara berkisar antara 20 hingga 23°C, dan angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Erupsi juga disertai lontaran lava pijar, suara gemuruh intensitas sedang hingga kuat, serta hujan abu tipis hingga sedang di sekitar kawasan gunung.

Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Status Level IV (Awas). Masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer, serta sektoral barat daya hingga timur laut sejauh delapan kilometer dari pusat erupsi.

Pihak PPGA juga mengimbau warga tetap tenang dan mengikuti arahan resmi. “Masyarakat diimbau agar tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” tegas Yeremias dan Yohanes dalam laporan yang sama.

Warga di sekitar bantaran sungai yang berhulu di puncak gunung juga diminta waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama di wilayah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Sementara itu, warga yang terdampak sebaran abu vulkanik diimbau untuk memakai masker atau pelindung hidung dan mulut untuk menghindari gangguan pernapasan akibat paparan abu halus.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x