Soal Screenin Calon Pekerja, Dewan Kutim Sebut Penting Diterapkan untuk Kendalikan Penyebaran HIV/AIDS

KUTAI TIMUR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, dr. Novel Tyty Paembonan, menegaskan urgensi pelaksanaan Screening dan perlindungan bagi para pekerja sebagai langkah krusial dalam mengendalikan penyebaran HIV/AIDS.

Dr. Novel menjelaskan bahwa pentingnya Screening untuk penyakit menular seperti hepatitis, sifilis, dan HIV sudah menjadi kewajiban, khususnya bagi setiap ibu yang akan melahirkan. Menurutnya, Perhimpunan Dokter Obstetri dan Ginekologi Indonesia telah menetapkan bahwa tes tersebut harus dilakukan. “Perhimpunan dokter obstetri dan ginekologi Indonesia, yang diwakili oleh dokter Ahmad, mewajibkan bahwa setiap ibu yang akan melahirkan harus menjalani tes hepatitis, sifilis, dan HIV/AIDS,” ujar dr. Novel usai rapat Pansus di kantor DPRD Kutim, kemarin.

Dr. Novel mengungkapkan bahwa hasil Screening sering kali mengungkap kasus HIV pada ibu dan bayi baru lahir. “Logikanya, ketika tes dilakukan, pasti akan ada temuan. Hal ini menjelaskan mengapa angka kasus HIV pada ibu dan bayi baru lahir cenderung tinggi berdasarkan fakta yang ada saat ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, dr. Novel menekankan pentingnya pelaksanaan Screening dan perlindungan bagi para pekerja untuk mengendalikan penyebaran HIV/AIDS. “Teman-teman praktisi menyampaikan bahwa fokus kita adalah pekerja. Screening dilakukan untuk mengetahui apakah seorang pekerja mengidap HIV atau tidak, dan hasilnya harus dijaga kerahasiaannya,” jelasnya.

Dengan meningkatkan pelaksanaan Screening di kalangan pekerja, diharapkan penyebaran HIV/AIDS dapat lebih terkendali, melindungi kesehatan para pekerja dan masyarakat secara keseluruhan. (*)