BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang menegaskan komitmennya untuk mencegah dan menangani kekerasan di sekolah. Mereka menekankan pentingnya kehadiran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang diamanatkan oleh Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023, demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
SMPN 3 Bontang menjadi salah satu sekolah yang telah membentuk TPPK sejak November 2023. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Rahayu Novita, menyatakan bahwa pembentukan tim ini adalah langkah konkret untuk memenuhi aturan pemerintah.
“Kami sudah membentuk TPPK sesuai aturan, tapi tetap memerlukan pendampingan dari dinas untuk menghadapi tantangan di lapangan,” ujar Rahayu, belum lama ini.
Ia mengakui, meski guru-guru sudah mengikuti pelatihan teknis, tantangan kerap muncul, terutama dalam menangani kasus berat seperti kekerasan fisik atau dugaan penyalahgunaan narkoba. “Kami butuh arahan lebih rinci dari dinas saat menghadapi kasus kompleks,” tambahnya.
TPPK di SMPN 3 Bontang, lanjut Rahayu, tidak hanya menangani laporan kekerasan tetapi juga aktif memberikan edukasi pencegahan. “Kami ingin memastikan sekolah aman bagi semua siswa, dan upaya ini memerlukan kolaborasi kuat dengan pihak terkait,” tegasnya.
Rahayu menilai, koordinasi dengan Disdikbud sangat penting. “Tanpa dukungan dari dinas, sulit mencapai hasil maksimal. Sinergi ini harus terus berlanjut,” katanya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin, menyatakan bahwa dinas memberikan dukungan penuh melalui pelatihan rutin. “Kami rutin mengadakan bimtek agar guru paham cara menangani dan mencegah kekerasan,” jelasnya.
Disdikbud juga memantau penerapan di lapangan. “Kami siap mendampingi jika diperlukan,” tambah Saparuddin. Ia optimis guru yang dilatih mampu melaksanakan tugas mereka, tetapi tetap menegaskan kesiapan dinas untuk turun tangan jika ada kasus yang membutuhkan penanganan lebih dalam.
“Dengan pelatihan yang ada, kami yakin guru bisa menjalankan peran dengan baik. Namun, kami selalu siap membantu jika dibutuhkan,” ujarnya.
Ke depan, Disdikbud Bontang berkomitmen memperkuat dukungan agar semua satuan pendidikan menjalankan tugas sesuai standar. Kolaborasi erat antara sekolah dan dinas diharapkan menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan bebas kekerasan.
Tidak ada komentar