Tingkatkan Akreditasi Sekolah, Disdik Kutim Masif Lakukan Sosialisasi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim,Mulyono. (Ist)

KUTIM – Guna memberikan edukasi terhadap seluruh sekolah di wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan pentingnya menerapkan manajemen yang baik, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim tengah gencar melakukan sosialisasi edukasi.

Tujuan sosialisasi itu dilakukan untuk memberikan edukasi mengenai standar kelayakan, mutu pendidikan, efektivitas, proktif serta inovasi di setiap sekolah, dengan harapan semakin banyak sekolah di Kutai Timur yang memiliki standar pendidikan yang layak, dengan label akreditasi sesuai standar yang saat ini Disdik Kutim kejar.

Kepala Disdik Kutim Mulyono mengatakan saat ini sedang berlangsung proses akreditasi di setiap sekolah, penilaian terhadap kelayakan sekolah ataupun madrasah, dari total 802 sekolah di wilayah Kutim, hanya sekitar 50 persen sekolah yang telah terakreditasi. Namun, belum ada yang memperoleh akreditasi dengan peringkat A.

“Itu pun semuanya belum mendapatkan akreditasi A, dan ini akan menjadi program yang akan kami segera selesaikan,” ujar Mulyono Kepada awak media, Selasa (19/04/2023).

Mulyono mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan langkah-langkah lanjutan untuk memastikan bahwa semua sekolah segera mendapatkan akreditasi. Akreditasi diharapkan dapat menjadi acuan dalam peningkatan dan perencanaan pengembangan sekolah

“Serta memberikan motivasi bagi sekolah agar terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikannya secara bertahap dan terencana serta kompetitif, ” imbuhnya.

Salah satu program yang akan dilakukan adalah sosialisasi yang melibatkan semua komponen sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk menciptakan pemahaman yang sama mengenai pentingnya akreditasi. Selain itu, akan dilakukan pendampingan ke setiap sekolah oleh pengawas untuk mengetahui kebutuhan dan melakukan intervensi yang diperlukan guna memenuhi standar yang ditetapkan untuk mendapatkan akreditasi.

“Termasuk melakukan pendampingan ke tiap sekolah oleh pengawas, untuk mengetahui kebutuhan serta hal yang perlu diintervensi untuk memenuhi standar yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan akreditasi, ” ucap Mulyono.

Setelah tahapan tersebut dilakukan, evaluasi dan monitoring akan menjadi bagian akhir dari kegiatan akreditasi, sambil menunggu penilaian dari tim penilai akreditasi. (*)