Sertijab Kepala DPPKB Kutim: Achmad Junaidi Janjikan Kelanjutan Program Prioritas

Arsyad
6 Jun 2024 15:12
Kutai Timur 0
3 menit membaca

KUTAI TIMUR – Dalam upaya menjaga kesinambungan program kependudukan dan keluarga berencana, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur melaksanakan serah terima jabatan (sertijab) pada Kamis (6/6/2024). Sertijab yang berlangsung di lobi kantor DPPKB Kutim ini menjadi momen penting bagi kesinambungan program strategis yang telah berjalan.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala DPPKB yang baru, Achmad Junaidi, bersama istri Juniani, dan mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPPKB sebelumnya, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, beserta istri Nurrahmi Asmalia. Seluruh jajaran pegawai DPPKB, baik fungsional maupun struktural, juga hadir, menjadikan acara ini sebagai ajang silaturahmi.

Dalam sambutan perpisahannya, Ronny menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh pegawai atas kerja sama selama masa jabatannya yang berlangsung satu tahun. Ia menegaskan pentingnya melanjutkan beberapa program utama yang telah dimulai namun belum rampung.

“Selama menjadi Plt Kepala DPPKB, kami telah memulai beberapa program penting, namun belum selesai sepenuhnya. Saya berharap program-program ini dapat terus dilanjutkan,” ujar Ronny dengan nada haru.

Empat program utama yang ditinggalkan Ronny adalah penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK), Kampung Keluarga Berkualitas, Sekolah Siaga Keluarga, dan Aplikasi Stop Stunting. Program-program ini dianggap vital bagi pembangunan kependudukan dan keluarga di Kutim.

Menanggapi hal tersebut, Achmad Junaidi mengucapkan terima kasih atas dedikasi Ronny selama menjabat dan berkomitmen untuk melanjutkan serta mengembangkan program yang telah dirintis. Ia menyatakan bahwa program seperti Aplikasi Stop Stunting akan terus berjalan dan bahkan akan dikembangkan lebih lanjut dengan aplikasi baru bernama Cap Jempol Stunting.

“Program seperti Aplikasi Stop Stunting akan terus berjalan dan akan kami kembangkan lebih lanjut dengan aplikasi baru yang kami gagas, yaitu Cap Jempol Stunting,” kata Junaidi dengan semangat.

Junaidi juga menekankan pentingnya penyusunan GDPK sebagai fondasi pengelolaan kependudukan di Kutim. Sosialisasi mengenai GDPK telah dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan dan mendapatkan masukan selama proses penyusunannya.

“Kami kemarin sudah menggelar sosialisasi tentang penyusunan GDPK. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan tentang pentingnya GDPK serta mendapatkan masukan selama proses penyusunannya,” jelas Junaidi.

Junaidi menambahkan bahwa setiap daerah, termasuk Kabupaten Kutim, harus menyusun grand design pembangunan kependudukan yang didasarkan pada lima pilar utama: pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan dan persebaran serta pengarahan mobilitas penduduk, serta penataan data dan informasi kependudukan dan administrasi kependudukan.

Dengan komitmen dari kedua pimpinan, diharapkan program-program DPPKB Kutim akan terus berjalan dan berkembang, memastikan kesinambungan dan kesuksesan program strategis yang sudah direncanakan. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x