Ketua DPRD Kutim Sarankan Pemkab Sediakan Bus Sekolah Gratis untuk Ringankan Bebas Orang Tua

Ilustrasi.

KUTIM – Ketua DPRD Kutim, Joni, mendorong Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk menyediakan moda transportasi bus sekolah gratis atau memanfaatkan kembali Bus Sekolah yang sudah ada dalam mengangkut pelajar saat berangkat dan pulang sekolah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan akses transportasi bagi masyarakat, terutama orang tua yang tidak memiliki kendaraan bermotor.

Para anggota DPRD menekankan bahwa ketersediaan moda transportasi yang mudah, murah, dan aman bagi masyarakat merupakan kewajiban pemerintah. Dengan adanya bus sekolah gratis, diharapkan orang tua tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa jasa transportasi pribadi atau ojek demi mengantar anak-anak mereka ke sekolah.

Kondisi ini menjadi semakin penting di Kota Sangatta, di mana jumlah taksi mulai berkurang, sehingga orang tua harus mencari alternatif lain untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Joni menyatakan bahwa situasi ini akan menyebabkan peningkatan pengeluaran bagi orang tua, terutama mereka yang sebelumnya mengandalkan angkutan umum seperti angkot.

“Yang jelas pengeluaran orang tua otomatis akan meningkat, Tadinya masih bisa naik angkot ke sekolah. Mau tidak mau orang tua harus menyewa jasa transportasi berupa ojek untuk mengantarkan anaknya ke sekolah, atau orang tua langsung yang mengantar anaknya,” ungkap Joni beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, Joni mengusulkan agar pemerintah memikirkan pengadaan moda transportasi bus sekolah gratis atau memanfaatkan kembali Bus Sekolah yang sudah ada untuk mengangkut pelajar. Ia juga menyoroti bahwa Dinas Pendidikan dan Perhubungan telah memiliki program terkait hal ini, dan DPRD Kutim mendukung upaya tersebut.

Diharapkan langkah ini dapat mengurangi beban finansial bagi orang tua dan memastikan transportasi yang aman dan nyaman bagi para pelajar. Selain itu, penggunaan bus sekolah dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang berangkat dan pulang sekolah, sehingga dapat membantu mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut.

“Apalagi ada program dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Perhubungan, kenapa tidak. Pasti didukung” pungkasnya.