BONTANG – SMP Negeri 3 Bontang, menyelenggarakan serangkaian perlombaan kreatif dalam rangka perayaan Bulan Bahasa dan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acara yang melibatkan seluruh siswa ini menjadi ajang unjuk kemampuan sekaligus kebersamaan, dengan dua lomba utama yang berhasil menarik perhatian: Spelling Bee dan Majalah Dinding (Mading).
Dengan latar penuh keceriaan, para siswa dari berbagai kelas berlomba-lomba menampilkan keunggulan mereka, masing-masing diwakili oleh perwakilan yang dipilih secara khusus. Baik peserta maupun penonton tampak memadati halaman sekolah, memberikan dukungan dan semangat tanpa henti.
Rahayu Novita, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 3 Bontang, memaparkan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk menantang keterampilan bahasa dan kreativitas siswa.
“Acara seperti ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka di bidang kebahasaan dan seni visual,” ungkap Rahayu saat diwawancarai pada Selasa (12/11/2024).
Salah satu daya tarik utama dari peringatan Bulan Bahasa ini adalah lomba Mading, yang menuntut siswa untuk menghasilkan karya kolaboratif dalam waktu terbatas. Setiap tim diberi waktu tiga jam untuk merancang dan menghias majalah dinding sesuai tema yang telah ditentukan, yakni peran dan semangat Sumpah Pemuda dalam membangun bangsa.
Mading, yang merupakan media kreatif bagi siswa untuk memamerkan hasil tulisan, gambar, hingga hiasan, diubah menjadi panggung besar kreativitas. Tema Bulan Bahasa yang berkaitan dengan semangat kebangsaan dirangkum dalam warna, kata, dan desain visual yang memikat.
Keterbatasan waktu ini membuat peserta harus cepat dalam mengambil keputusan dan bekerja secara kolektif, menanamkan nilai kerja sama dan ketelitian. “Ini benar-benar melatih siswa untuk berpikir kreatif di bawah tekanan,” tambah Rahayu.
Tidak kalah menarik adalah kompetisi Spelling Bee, yang berlangsung dengan ketegangan tinggi. Di sinilah para siswa yang terpilih diadu dalam kemampuan mengeja kata-kata dalam bahasa Inggris. Tantangan utama dalam lomba ini adalah konsentrasi dan ketepatan. Salah satu peserta menggambarkan tekanan yang dirasakannya saat diminta mengeja kata yang sulit.
“Saat berdiri di panggung, saya harus sangat fokus. Sedikit kesalahan saja, dan saya langsung gugur,” katanya.
Kegiatan Spelling Bee ini, lanjut Rahayu, bertujuan untuk mendorong siswa lebih percaya diri dalam kemampuan berbahasa Inggris mereka. Selain itu, mereka juga dilatih untuk berpikir cepat, karena setiap kata yang dilontarkan memerlukan konsentrasi tingkat tinggi.
Perayaan Bulan Bahasa di SMPN 3 Bontang telah menjadi tradisi yang tak pernah sepi peminat. Para siswa menunggu momen ini setiap tahun dengan penuh semangat.
“Mereka tidak hanya berlomba untuk menang, tetapi juga menunjukkan karya dan kemampuan terbaik mereka. Setiap peserta membawa warna yang berbeda, dan itulah yang membuat acara ini sangat berarti,” tutupnya.
Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin, menyambut positif pelaksanaan Bulan Bahasa. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong minat siswa untuk mempelajari dan mencintai bahasa, baik bahasa Indonesia maupun asing.
“Bulan Bahasa ini penting untuk menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap bahasa Indonesia,” ujarnya.
Menurut Saparuddin, acara ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memperkaya wawasan bahasa dan budaya di sekolah. Ia juga menilai, peringatan ini sejalan dengan semangat Hari Sumpah Pemuda, yang relevan dalam membentuk kesadaran berbahasa dan menjaga identitas budaya.