BONTANG – Hingga pertengahan Juni, proses pengerjaan gedung baru SDN 007 Bontang Utara belum bergulir, lantaran masih dalam tahap penyesuaian harga material bangunan.
Rencananya, gedung baru SDN 007 akan dibangun di lahan baru yang berlokasi di samping Rusunawa Guntung. Lokasi ini dipilih sebagai pengganti area lama di Jalan Tari Gantar 2, Kelurahan Guntung.
Diketahui, gedung lama SDN 007 memang sudah tidak ideal lagi. Hal ini dikarenakan lahannya sempit, tak ada arena bermain, dan paling mengganggu adalah lokasi sekolah yang terletak terlalu dekat dengan kawasan industri. Bau amonia dari pabrik PT Pupuk Kaltim kerap menusuk hidung siswa dan guru.
Maka dari itu pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang akan merelokasi sekolah tersebut, dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar dari APBD untuk pembangunan gedung baru.
“Kami masih menyesuaikan harga material. Setelah tambang galian C di Bontang ditutup, semua pasokan harus dari luar kota, yang tentu harganya jauh lebih mahal,” ujar Plt Kepala Disdikbud Kota Bontang, Saparudin.
Dulu, harga material seperti batu bisa ditebus seharga Rp250 ribu per rit. Kini, dari tambang resmi seperti di Kutai Timur atau Sambera, harganya bisa melonjak hingga Rp700 ribu.
Selisih ini cukup besar, dan menuntut adanya penyesuaian dalam perencanaan anggaran. Namun yang pasti, pemerintah tak ingin mengambil jalan pintas. Keterlambatan memang jadi risiko yang harus dihadapi. Tetapi, hal ini lebih baik, asal sesuai aturan daripada cepat tapi berpotensi bermasalah.
“Kalau beli dari tambang ilegal dan suatu hari ketahuan, itu bisa jadi kasus hukum. Pemerintah tak bisa main-main soal ini,” tandasnya. (Adv)
Tidak ada komentar