KALTIM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal merealisikan pembangunan Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) pertama di PPI Api-api, Desa Api-Api, Penajam Paser Utara (PPU).
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di kawasan kelautan Ibu Kota Negara (IKN). Sebab selama ini masih terhitung minim pengawasan, sehingga rawan adanya eksploitasi ilegal.
Kepala Stasiun PSDKP Tarakan, Johanis Medea mengatakan, saat ini KKP sudah berkoordinasi dengan Kementerian PAN RB untuk penyiapan personel dan Kementerian Keuangan untuk pengalokasian angggaran.
“Dari Pemprov Kaltim juga sudah mendukung untuk penyiapan lahan Pangkalan PSDKP di PPU. Semoga saja bisa segera terealisasi,” kata Johanis, dikuitp dari Prokal.co.
Sejauh ini, kata Johanis, Balikpapan sebenarnya sudah memiliki satuan pengawasan PSDKP. Namun, keberadaan Satuan Pengawasan ini dinilai tak akan mampu meng-cover seluruh wilayah perairan di Kaltim.
“Jadi nanti Pangkalan PSDKP Balikpapan ini langsung di bawah KKP, tidak lagi bertanggung jawab kepada kami (PSDKP Tarakan),” kata Johanis.
Perairan Kaltim, sebut Johanis, selama ini memang kaya akan sumber daya keluatan dan perikanan. Di sisi lain, sejumlah kawasan laut di Kaltim masuk sebagai kawasan konservasi dan kawasan strategis nasional tertentu (KSNT), seperti Kepulauan Maratua. Ditambah lagi, potensi pemanfaatan ruang laut yang cukup besar di Kaltim, khususnya untuk pengelolaan perikanan dan potensi ekspor yang tinggi.
“Jadi keberadaan Pangkalan PSDKP ini memang wajib untuk mengawasi sumber daya keluatan dan perikanan di IKN,” jelas dia.