Sumber foto: Instagram @aniesbaswedan
Pasca demo penolakan terhadap RUU Cipta Kerja atau Omnibus-Law, Pemprov DKI langsung bergerak memperbaiki beberapa situs kota yang mengalami kerusakan. Dalam rilis resminya, tercatat 46 Halte Bus Trans-Jakarta mengalami kerusakan dan membutuhkan biaya perbaikan sebanyak 65 M.
Sebagaimana kita ketahui, kelompok buruh dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di berbagai daerah pada 6-8 Oktober lalu untuk menolak UU Cipta Kerja. Demonstran menilai UU Cipta Kerja yang telah disahkan dalam rapat paripurna itu berisi aturan yang merugikan pekerja.
Dalam aksinya tersebut, sekelompok oknum pendemo disinyalir telah bertindak anarkis dan dengan sengaja merusak beberapa fasilitas umum. Sejumlah kelompok buruh dan mahasiswa bahkan kembali melanjutkan aksinya pada Senin (12/10/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespons dampak dari demonstrasi ini dengan positif meski halte yang rusak berat justru adalah halte-halte terbaik Kota Jakarta. Melalui akun instagramnya, Anies menyatakan bahwa ada ratusan orang yang bekerja keras selama 24 jam demi beroperasinya kembali halte-halte tersebut.
Anies juga mengapresiasi beberapa pihak yang terlibat dan berkontibusi langsung atas perbaikan besar-besaran ini.
“Apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran Pemprov DKI dan BUMD, juga pihak-pihak lain yang membantu dalam gerebek halte ini. Kerjanya kolosal, seragamnya warna-warni, tapi semangatnya satu”, tulis Anies dalam postingan teranyar instagramnya pada 12/10/2020.
Gubernur juga menghibau agar masyarakat bisa menjaga fasilitas publik darurat ini bersama-sama dan seterusnya, hingga halte-halte ini berdiri lengkap seperti sebelumnya. (azi)
Tidak ada komentar