Fitriyani Kedepankan Etika Berpolitik Hadapi Pemilu 2024

Anggota DPRD Kutim Fitriyani. (ist)

KUTIM – Anggota Komisi A DRPD Kutai Timur (Kutim) Fitriyani menilai etika berpolitik adalah salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki bagi setiap calon legislatif  (caleg). Tidak hanya soal program kerja, etika politik dapat menjadi kontrol dalam mengemban tanggung jawab sebagai legislator.

Bahkan, lanjut dia, Persoalan dalam dunia politik di Indonesia saat ini adalah miskinnya etika dalam praktik penyelenggaraan negara. Kebijakan yang idealnya bertumpu pada tugas menciptakan kesejahteraan masyarakat, akan beralih pada hasrat memenuhi kepentingan golongan saja.

“Etika dalam berpolitik itu sangat penting untuk semua caleg, terutama perempuan. Agar memiliki figur yang baik di tengah-tengah masyarakat dan lebih menampilkan karakteristik seorang pemimpin,” kata Politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Lebih lanjut ia menjelaskan, etika politik tidak hanya sebatas cara berkomunikasi dan bertingkah laku. Namun juga terlihat dari cara mengakomodir kepercayaan lewat aspirasi masyarakat yang terealisasikan.

Dia menyebut maka itulah pentingnya pendidikan politik bagi perempuan. Karena dengan pendidikan politik maka dapat meningkatkan pemahaman peran perempuan dalam politik. Lalu meningkatkan pemahaman dan ketrampilan tentang kepemimpinan dan kesadaran kritis peserta terhadap pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan gender.

“Perempuan banyak dipandang sebelah mata, apalagi jika menyalonkan legislatif. Nah, etika politik ini penting sekali untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap perempuan,” tuturnya.

Saat ini, masih ada beberapa aspirasi perempuan di Kutim yang belum bisa mendapat akomodasi. Dikarenakan dirinya masih fokus pada janji-janji politik lainnya yang harus segera diimplementasikan.

“Jika diberikan kepercayaan lagi untuk duduk di parlemen, kami akan menggunakan anggaran sebaik-baiknya untuk kepentingan perempuan,” tutupnya. (adv)