Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Diskop UKM Kutim Firman WahyudiSANGATTA – Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur menyoroti serius kondisi kelembagaan di Kecamatan Sangatta Utara setelah pemetaan melalui Sistem Informasi Kelembagaan dan Pengawasan (SIGEP) menunjukkan jumlah koperasi tidak sehat yang jauh lebih tinggi dibanding kecamatan lain.
Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Diskop UKM Kutim Firman Wahyudi mengungkapkan bahwa Sangatta Utara menjadi wilayah dengan catatan paling berat.
“Data menunjukkan lebih dari 100 koperasi di Sangatta Utara berada dalam kategori tidak sehat, fokus kita di daerah sana dulu,” ujarnya, di Kantor Bupati Kutim, Sangatta, Kamis (27/11/2025).

Firman menjelaskan bahwa tingginya jumlah koperasi bermasalah di wilayah ini berkaitan dengan posisi Sangatta Utara sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan. Banyak koperasi terbentuk, tetapi tidak diiringi sistem pengelolaan yang memadai maupun pembinaan berkelanjutan.
“Pertumbuhan jumlah tersebut tidak selalu diikuti dengan pengelolaan organisasi yang kuat. Banyak koperasi berdiri tanpa pembinaan lanjutan, akibatnya sejumlah koperasi tidak mampu memenuhi kriteria standar sehat yang ditetapkan pemerintah,” tambahnya.
Kondisi ini membuat Diskop UKM menjadikan Sangatta Utara sebagai prioritas utama penanganan. Melalui SIGEP, petugas dapat memantau kondisi setiap koperasi secara real-time, mulai administrasi, laporan keuangan, hingga aspek kelembagaan lain yang menentukan status kesehatan organisasi.
“Karena sistem ini memungkinkan tim untuk mengetahui koperasi mana yang mengalami permasalahan pada aspek administrasi, laporan keuangan dan lain sebagainya yang dibutuhkan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar