Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman saat meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta (GT JPS).SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman meresmikan pembangunan Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta (GT JPS) yang nilai pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 42–43 miliar, Jumat (14/11/2025).
Prosesi peletakan batu pertama itu Dihadiri ratusan jemaat dan tokoh gereja yang menyambut dimulainya proyek rumah ibadah berskala besar tersebut.
Ardiansyah menekankan bahwa pembangunan gereja memiliki makna strategis bagi penguatan nilai keagamaan sekaligus mempererat solidaritas sosial antarwarga. “Kutim ini kaya dengan heterogenitas. Keragaman agama dan budaya justru menjadi modal besar dalam membangun daerah,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi perlu beriringan dengan penguatan iman dan karakter masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Ardiansyah menyebut pertumbuhan ekonomi Kutim mencapai 10 persen, namun menegaskan perlunya pemerataan agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan seluruh kecamatan.

“Yang penting pembangunan merata dan bisa dinikmati masyarakat,” ucapnya.
Acara peresmian turut dihadiri Ketua DPRD Kutim Jimmi, Wakil Ketua DPRD Sayid Anjas, para pendeta Gereja Toraja, pengurus Klasis Kutim, serta ratusan jemaat.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, dr Tity Novel Paembonan, menyebut peletakan batu pertama ini sebagai tonggak besar perjalanan jemaat dan berterima kasih atas dukungan pemerintah maupun jemaat.
Pada tahap awal, pemerintah daerah mengalokasikan lebih dari Rp 8 miliar untuk fondasi dan pengerjaan struktur awal bangunan. Gereja dirancang berukuran 45 x 36 meter dan mampu menampung hingga 2.200 jemaat.
Dua akses menuju lokasi—Route 9 dan Pongtiku—juga disiapkan melalui kolaborasi jemaat, pemerintah desa, kecamatan, dan perusahaan lokal.
Gereja Toraja Prima Sangatta diharapkan menjadi pusat ibadah sekaligus ruang sosial yang memperkuat toleransi di Kutim yang majemuk.
Proyek ini menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah dan jemaat dalam merawat harmoni serta kehidupan beragama di daerah tersebut.
Tidak ada komentar