Bangun Drainase Tapi Rusak Lampu Taman, Dewan Bontang Soroti Kontraktor dan Dinas PU

BONTANG – Pembangunan trotoar dan drainase di Jalan MT Haryono dan Jalan Letjen Suprapto menuai sorotan. Pasalnya, proyek tersebut justru berdampak pada kerusakan lampu taman di kawasan simpang tiga Ramayana.

Anggota Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib, menilai kerusakan ini menunjukkan adanya kelalaian kontraktor maupun Dinas Pekerjaan Umum (PU). Ia menegaskan, aset daerah yang dibeli dari uang rakyat seharusnya dijaga, bukan malah dibiarkan rusak akibat proyek baru.

“Kontraktor dan PU harus bertanggung jawab. Masa aset daerah yang baru setahun dipasang sudah tidak bisa dipakai. Ini jelas merugikan masyarakat,” tegasnya.

Menurut Sahib, lampu taman tersebut dibangun menggunakan anggaran daerah dalam upaya mempercantik wajah kota sekaligus menambah rasa aman bagi warga di malam hari. Kerusakan yang terjadi tidak hanya menimbulkan pemborosan, tetapi juga mengurangi fungsi estetika dan keamanan ruang publik.

Sahib menilai persoalan ini menambah daftar panjang temuan kerusakan aset daerah akibat proyek infrastruktur. Ia meminta pemerintah tidak hanya fokus membangun, tetapi juga memastikan keberlangsungan fasilitas yang sudah ada.

“Jangan sampai pola seperti ini berulang setiap tahun. Anggaran habis untuk memperbaiki kerusakan yang sebenarnya bisa dihindari kalau kontraktor bekerja dengan benar,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sahib juga mendorong Dinas PU agar memperketat pengawasan terhadap pekerjaan proyek, terutama yang berdampak pada fasilitas publik. Menurutnya, pengawasan yang lemah akan membuat kontraktor bekerja asal-asalan dan masyarakat yang akhirnya dirugikan.

Hingga kini, Dinas PU Bontang belum memberikan penjelasan resmi terkait kerusakan lampu taman tersebut. Namun, DPRD memastikan akan memanggil pihak kontraktor maupun dinas terkait dalam rapat evaluasi mendatang untuk meminta pertanggungjawaban.