Kadisdikbud Kaltim Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Mengajar di SLB, Terutama Guru

disdikbud

KALTIM – Guru adalah ujung tombak bagi tumbuh kembang generasi penerus bangsa meraih prestasi. Dan setiap anak memiliki kesempatan yang sama akan hal tersebut. Tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Kendati itu, dibutuhkan tenaga pendidik yang memiliki komptensi yang secara simultan berkembang dan semakin mumpuni.

Baca Juga : Beasiswa Kaltim Tahap Dua Disalurkan Oktober, Disdikbud Pastikan Kuota Lebih Banyak

Diketahui, merujuk data dari Disdikbud Kaltim, saat ini total SLB ada 34 sekolah. Terdiri dari  SLB negeri sebanyak 11, sedangkan sisanya adalah swasta yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Khusus di Ibu Kota Kaltim, Samarinda terdapat dua SLB negeri yang beroperasi.

Kepada awak media, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Muhammad Jasniansyah mengatakan, bahwa tahun ini memang ada kegiatan yang memprioritaskan para GTK yang menjadi pendamping pengajar disabilitas. Salah satunya, melalui pelatihan khusus oleh Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus (PPK).

“Nanti pelatihannya khusus agar menambah kompetensi mereka di SLB,” demikian Jasni.

Akan hal tersebut, Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan memastikan, akan dilakukan peningkatan kompetensi para guru secara rutin. Namun ia menilai, untuk menjadi GTK di SLB tidak semudah dengan sekolah pada umumnya.

“Mereka (guru) adalah ujung tombak bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus,” ujar Kurniawan.

Menurut Kurniawan, hal inilah yang menjadi tantangan bagi Disdikbud Kaltim, untuk meningkat sarana dan prasarana pendukung. Ia memastikan, setiap tahun pihaknya sudah rutin perbaikan, agar kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa berjalan dengan lancar.

Baca Juga : Sukseskan Program Double Track, Disdikbud Kaltim Gandeng ITS Surabaya

“Banyak yang memang harus di penuhi, seperti alat peraga dan kebutuhan lainnya. Itu kami upayakan selalu ada siap setiap tahun,” ujarnya.

Kurniawan menegaskan, pihaknya tidak menutup diri untuk menerima usulan dari SLB. Sehingga, dalam setiap perencanaan kegiatan pendidikan, menjadi masukan bagi Disdikbud Kaltim untuk menganggarkan.

“Kami akan upayakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Usulan yang banyak biasanya, perbaikan bangunan atau ruangan yang rusak, meja bangku yang rusak, sekaligus alat peraga,” Pungkasnya. (adv/disdikbudkaltim/oc)