DPM-PTSP Bontang Sediakan Lokasi Berbeda untuk Melayani Warga Lanjut Usia dan Umum

Redaksi
16 Okt 2024 09:32
2 menit membaca

BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang memisahkan proses perizinan ke dua lokasi berbeda: Kantor DPM-PTSP dan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Pasar Rawa Indah. Perubahan ini resmi berjalan sejak Agustus 2024 dan bertujuan menghadirkan layanan yang lebih efisien.

Sekretaris DPM-PTSP, Vinson, mengungkapkan bahwa langkah ini dirancang untuk mempermudah akses masyarakat. “Kantor DPM PTSP sekarang difokuskan untuk melayani warga lanjut usia dan yang memiliki kebutuhan khusus,” ujar Vinson, belum lama ini. “Sementara, pelayanan perizinan umum telah dialihkan ke MPP Pasar Rawa Indah, tepatnya di lantai empat,” lanjutnya.

Dengan pemisahan ini, DPM-PTSP ingin memastikan bahwa warga yang membutuhkan perhatian ekstra, seperti lansia, tidak perlu lagi menunggu lama atau merasa terbebani oleh antrian panjang. Harapannya, pengalihan ini juga dapat mengurangi kepadatan di kantor DPM PTSP dan mempercepat proses pelayanan.

“Semua warga yang memerlukan pelayanan khusus akan lebih nyaman dilayani di kantor kami,” kata Vinson. Ia menambahkan bahwa pengalihan ke MPP diharapkan mampu menciptakan suasana yang lebih terfokus dan mempermudah pengelolaan layanan perizinan umum.

Tak hanya itu, DPM-PTSP juga mempersiapkan perubahan besar di masa depan. Mengikuti perkembangan zaman, dinas ini merancang layanan perizinan berbasis aplikasi yang memungkinkan pengurusan izin dilakukan dari ponsel. “Kami ingin membawa layanan perizinan langsung ke genggaman masyarakat. Nantinya, proses pengurusan izin cukup lewat aplikasi,” jelas Vinson.

Masyarakat yang ingin mengurus perizinan tak perlu repot datang langsung. Mereka cukup mengunggah dokumen yang dibutuhkan melalui aplikasi. Inovasi ini diharapkan bisa memangkas birokrasi, menghemat waktu, dan mempermudah warga Bontang dalam mendapatkan layanan.

Namun, Vinson menegaskan bahwa transformasi digital ini butuh persiapan yang matang. “Sistemnya belum sepenuhnya siap, jadi kami masih mengandalkan proses manual dan semi-digital,” ungkapnya. Meski demikian, tim DPM-PTSP terus bekerja keras menyempurnakan teknologi yang akan digunakan, dengan harapan layanan digital bisa segera diterapkan.

Vinson juga menyebutkan bahwa perubahan ini bagian dari komitmen DPM-PTSP untuk terus berinovasi. “Kami ingin beradaptasi dengan era digital dan menghadirkan pelayanan yang tidak hanya modern, tetapi juga mudah diakses oleh semua kalangan,” tegasnya.

DPM-PTSP mengajak masyarakat Bontang untuk memanfaatkan inovasi ini dengan sebaik-baiknya dan memberikan masukan yang membangun. “Kami terbuka terhadap semua saran demi memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan ke depannya,” pungkas Vinson.

Transformasi layanan ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga mencerminkan semangat perubahan yang ingin membawa Bontang selangkah lebih maju dalam hal pelayanan publik. Dengan langkah ini, diharapkan tidak ada lagi keluhan terkait antrian panjang atau proses perizinan yang berbelit-belit.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x