TNI AL Terjunkan Tiga Tank Amfibi Robohkan Pagar Laut Hari Ini

Admin
22 Jan 2025 00:35
Berita 0 2
2 menit membaca
MEMONESIA.COM – TNI Angkatan Laut melibatkan tiga kendaraan tempur dan puluhan speed boat dalam pembongkaran pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang. Pembongkaran ini merupakan kelanjutan dari upaya pembersihan pagar laut sepanjang puluhan kilometer yang telah dimulai sebelumnya.

Direktur Jenderal PSDKP KKP, Pung Nugroho Saksono, menjelaskan bahwa kendaraan tempur jenis Amfibi LVT-7 digunakan untuk menarik bambu yang tertanam di dasar laut. “Kendaraan tempur ini tidak digunakan untuk menabrak bambu, karena bisa membahayakan perahu nelayan. Sebaliknya, mereka digunakan untuk menarik bambu secara hati-hati,” kata Pung pada awak media, Rabu (22/1/2025).

Pantai Tanjung Pasir menjadi lokasi pertama yang ditunjuk untuk melakukan pembongkaran. Tiga kendaraan tempur berwarna hijau kehitaman, masing-masing tertera dengan nomor 1518, 1519, dan 3058, dilibatkan dalam proses tersebut. Selain itu, kendaraan tempur ini juga sempat digunakan untuk mengangkut pejabat penting yang hadir di lokasi, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, serta Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.

Pembongkaran pagar laut dilakukan secara bertahap, dengan target sejauh 5 kilometer. Proses ini akan berlangsung di dua lokasi utama: Pantai Tanjung Pasir dan Pantai Kronjo. Proyek ini melibatkan lebih dari 1.500 personel gabungan, terdiri dari 700 anggota TNI AL, 400 personel dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, 400 Pasukan Katak Marinir, serta 500 nelayan yang turut serta dalam pembongkaran.

Pihak penyelenggara juga telah mempersiapkan langkah antisipasi terhadap kemungkinan hambatan selama proses pembongkaran, seperti faktor cuaca dan gelombang laut. “Kami telah memperhitungkan cuaca, serta merencanakan cara mengikat dan menarik bambu dengan hati-hati,” ujar Pung.

Pembongkaran ini tidak hanya melibatkan peralatan berat, tetapi juga kapal-kapal dari TNI AL, KKP, dan nelayan untuk mengangkut objek pagar bambu yang dibersihkan dari dasar laut. Proses bertahap ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan upaya pembongkaran dan meminimalkan risiko gangguan bagi aktivitas nelayan di wilayah tersebut.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *