3. Keuntungan yang Didapatkan
Selanjutnya, dari sisi keuntungan maka baik reseller maupun dropshipper tentu juga memiliki perbedaan. Secara umum, bisa dikatakan bahwa ketika menjadi reseller Anda bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan dropshipper.
Hal ini berkaitan dengan reseller yang biasanya akan mendapatkan harga beli yang lebih murah dari produsen maupun distributor. Akibatnya, reseller bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
Reseller juga lebih leluasa dalam menjual suatu produk walaupun memberikan selisih harga yang terbilang lebih tinggi. Hal ini yang membuat reseller bisa mendapatkan peluang keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan dropshipper.
4. Strategi Pemasaran
Jika ditinjau dari segi strategi pemasaran maka untuk reseller bisa dilakukan dengan cara direct selling atau penjualan langsung pada konsumen. Reseller memiliki stok produk sendiri sehingga konsumen bisa mengambil produk secara langsung dengan lebih mudah.
Pada dropshipper, tidak terdapat stok barang sehingga strategi pemasaran hanya berlangsung melalui sosial media. Jika menjadi dropshipper Anda harus memasarkan produk melalui e–commerce baik itu Shopee, Tokped, atau yang lainnya juga sosial media seperti Instagram.
Ketika seorang dropshipper memperoleh pesanan dari konsumen, maka Anda harus menghubungi supplier agar bisa melakukan pembelian barang tersebut. Keuntungan akan Anda peroleh ketika memasang harga jual yang lebih tinggi dari harga beli.Nah, itulah beberapa perbedaan reseller dan dropship yang perlu Anda ketahui. Kedua istilah tersebut pastinya sering Anda temukan dalam aktivitas jual beli. Namun jangan salah ya! Keduanya ternyata tidaklah sama dan memiliki banyak perbedaan.