Mulai Mengkhawatirkan, Yan Ipui Tegaskan Berantas HIV/AIDS di Kutim

KUTIM – Berdasarkan data yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mencatat sebanyak 821 kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut memantik kegelisahan banyak pihak. Salah satunya Ketua Komisi D DPRD Kutim Yan Ipui.

Ia menegaskan fenomena itu semakin menimbulkan kekhawatiran banyak orang, bahkan tidak bisa dipandang spele. Pasalnya penyebaran kasus HIV/AIDS sudah terjadi secara merata di 18 Kecamatan di Kutim.

“Perlu adanya perhatian serius terhadap kasus ini, sebab merupakan tanggung jawab bersama, baik seluruh komponen masyarakat, pemerintah daerah serta lembaga legislatif itu sendiri,” katanya.

Menurutnya, dalam menghadapi persoalan tersebut perlu adanya penguatan edukasi kepada masyarakat tentang dampak bahaya besar dari penyebaran HIV/AIDS. Dengan begitu tidak perlu lagi adanya sikap saling menyalahkan, atau bahkan mendiskriminasi para penyintas HIV/AIDS.

“Masyarakat juga harus lebih peduli dengan permasalahan ini, karena pemberantasan tidak hanya dilakukan hanya dengan satu pihak, semua harus kompak,” ujarnya.

Adapun penguatan yang di maksud, Politisi dari Partai gerindra ini menyebut, penguatan dari sisi keagamaan, pendidikan termasuk peran serta pemerintah daerah serta tokoh agama dan masyarakat dalam memberikan informasi kepada masyarakat, terkait bahaya HIV/AIDS.

“Meskipun pemerintah daerah sudah berupaya dengan menutup lokalisai, namun kita lihat masih banyak yang beroperasi secara terselubung, nah, disinilah saya minta mereka (pemerintah) harus tetap konsisten memerangi itu (prostitusi), karena ini menjadi bagian dari program yang di canangkan oleh mereka (Bupati dan wakil Bupati),” imbuhnya.

Disisi lain, peran keluarga juga menjadi salah satu faktor utama agar terhindar dari penularan penyakit yang menyerang sistem imun tubuh ini, salah satunya dengan menjaga keharmonisan dengan pasangan di dalam rumah tangga.

“Jangan menghukum siapapun dalam kasus seperti ini, mari bersama-sama bahu membahu untuk memberantas penyakit ini, demi kesehatan dan masa depan bangsa kita, karena sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit itu (HIV/AIDS),” tutupnya.