Kutim Genjot Hilirisasi Industri Sawit: Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan Petani

KUTAI TIMUR – Kabar gembira bagi para petani sawit di Kutai Timur (Kutim)! Pemkab Kutim menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan industri hilir kelapa sawit. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat, khususnya para petani.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya di acara pelantikan Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) Kutim, menegaskan tekadnya untuk bekerja sama dengan semua pihak terkait, termasuk FPKS, untuk memastikan sektor perkebunan kelapa sawit di Kutim berkembang pesat dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, kemarin sudah ada investor yang akan berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy,” ungkap Ardiansyah dengan penuh semangat.

Investasi ini membuka peluang besar bagi berdirinya perusahaan industri sawit di Kutim dalam satu hingga dua tahun ke depan. Hal ini tentu akan membawa manfaat langsung bagi masyarakat lokal, seperti lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan.

Ketua FPKS Kutim yang baru dilantik, Nasruddin, menyambut baik komitmen Pemkab Kutim ini. Ia mengungkapkan kebanggaannya jika Kutim dapat memiliki produk hasil sawit sendiri, seperti minyak goreng dengan merek khas Kutim.

Nasruddin berharap dukungan pemerintah dapat membantu pendirian pabrik di Kutim agar produksi sawit dapat diolah secara hilir di daerah tersebut. Ia pun mengapresiasi inisiatif Pemkab Kutim untuk mengembangkan hilirisasi industri sawit dan mendukung petani sawit mandiri di Kutim.

Selama ini, petani sawit di Kutim menghadapi kendala besar karena tidak memiliki pabrik pengolahan sendiri. Perusahaan-perusahaan besar di Kutim memiliki lahan inti mereka sendiri, sehingga petani swadaya kesulitan menyalurkan hasil panen mereka.

Hilirisasi industri sawit di Kutim menjadi solusi tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan adanya industri hilir, produk-produk seperti minyak goreng, sabun, dan kosmetik dapat diproduksi di Kutim, sehingga nilai tambah bagi petani dan ekonomi lokal pun meningkat.

“Jadi, jangan lagi sawit kita dibawa keluar, kita olah di sini menjadi produk jadi,” tegas Nasruddin penuh semangat.

Pelantikan FPKS ini menandai dimulainya era baru bagi para petani sawit di Kutim. FPKS akan menjadi garda terdepan dalam perjuangan petani sawit untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan melalui hilirisasi industri sawit.

Acara pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua DPD RI Mahyudin selaku Ketua Dewan Pembina DPP FPKS, Dewan Pembina FPKS Kutim Mahyunadi dan Arfan yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim, Anggota Komisi A DPRD Kutim Fitriani, serta perwakilan dari perusahaan-perusahaan di Kutim. (*)