Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin. (Foto: Istimewa) SAMARINDA — Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, mencatat kabar menggembirakan: dua pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Namun, di balik kabar baik itu, Pemerintah Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan protokol kewaspadaan tetap berjalan.
Juru bicara rumah sakit, Arysia Andhina—akrab disapa Sisi—mengonfirmasi dua pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di ruang isolasi kini telah negatif berdasarkan hasil tes antigen terakhir. “Sudah dites ulang, hasil antigennya negatif,” kata dia, Jumat, 14 Juni 2025.
Salah satu pasien memiliki riwayat penyakit paru dan dipulangkan lebih dulu pada 10 November 2025. Gejala sesak napas yang sebelumnya dikeluhkan telah mereda. Sementara pasien kedua, yang mengidap diabetes melitus, sempat menjalani tiga kali tes antigen sebelum akhirnya dinyatakan negatif. “Pasien sudah pindah dari ruang isolasi, tapi tetap dirawat karena penyakit penyerta,” kata Sisi.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengonfirmasi kesembuhan dua pasien tersebut. Ia menyebut hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Laboratorium Kementerian Kesehatan di Banjarbaru sebelumnya memang menunjukkan positif. Namun kini hasilnya telah berubah.
Meski varian virus belum dapat dipastikan, Jaya menyebut gejala pasien mirip varian Omicron. Ia meminta publik tidak panik. “Covid-19 saat ini lebih ringan. Seperti flu biasa, terutama bagi yang sudah divaksin,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan pemerintah daerah tidak menurunkan kewaspadaan. Protokol pengawasan di bandara tetap diberlakukan. Seluruh penumpang dari luar negeri dicek suhu tubuhnya dan didata melalui sistem aplikasi Satu Sehat. “Kalau ada demam, langsung dites,” kata Jaya.
Pemerintah juga mempersiapkan langkah antisipatif menyambut kedatangan jemaah haji dari Arab Saudi. Balai Karantina Kesehatan telah diminta siaga. Tes antigen akan tetap dilakukan secara sukarela. “Tidak ada kewajiban. Kita hindari kepanikan publik,” kata dia.
Tidak ada kebijakan karantina seperti masa pandemi. Namun, jemaah diminta tetap mengenakan masker saat tiba di Tanah Air. “Bukan semata karena Covid, tapi demi mencegah penularan virus atau bakteri dari luar,” ujar Jaya. (red)
Tidak ada komentar