KUTIM – Dalam meningkatkan upaya penanggulangan bencana dengan cepat dan tepat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Multi Sektor, Selasa (31/10/2023)
Tim tersebut gabungan dari lintas sektor, yang terdiri dari 11 perangkat daerah (PD), 13 tim relawan dan 3 perguruan tinggi. Dengan adanya TRC Multi Sektor diharapkan proses penanggulangan bencana akan lebih terkoordinir serta meningkatkan kerja sama antar instansi.
“Dengan dibentuknya TRC diharapkan penanganan bencana ke depan semakin solid, terkoordinir cepat dan terarah,” kata Kepala BPBD Kutim Muhammad Idris Syam.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, sambung Idris, saat terjadi bencana banjir besar di Sangatta pada 2022 lalu, koordinasi dan komunikasi minim, sehingga banyak yang tidak tertangani dengan baik. Melalui TRC Multi Sektor tanggung jawab serta penugasan sudah dibagi sesuai porsinya.
Sehingga saat terjadi bencana, tim sudah terkoordinir dan ada petugas yang menangani di setiap lokasi. Setelah TRC ini dibentuk, maka para pihak yang tergabung akan diberi bimbingan terkait penanganan kebencanaan.
“Minggu depan semua yang tergabung TRC Kutim akan mengikuti Bimtek dan Simulasi di Sangatta,” kata Idris Syam memberikan keterangan.
Sementara Kabid Kedaruratan Peralatan dan Logistik BPBD Kutim Muhammad Naim menambahkan, dengan dibentuknya TRC ini, akan terjadi keselerasan dan kesatuan dalam penanganan bencana. Semua yang terlibat dalam TRC wajib menandatangani komitmen untuk bersedia sewaktu-waktu merespon saat terjadi bencana.
“Sesuai dengan tujuan utama dari dibentuknya TRC adalah penyelamatan dan menyelamatkan, penyaluran cepat logistik, agar korban bencana tidak terlalu lama mengalami kesulitan,” kata dia.