Belajar di Yogyakarta, Perumdam TTB Kutim Bakal Produksi Air Minum Kemasan

Bupati Kutim Ardiansyah dan rombongan Perumdam TTB saat berkunjung ke Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta. (Humas Pemkab Kutim)

MEMONESIA.COM – Selain konsentrasi meningkatkan cakupan layanan dan meningkatkan kualitas produksi air bersih, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua (TTB) juga menjajaki peluang bisnis lain yang potensial digarap oleh perusahaan. Salah satunya adalah produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Sebelum merealisasikan rencana tersebut, jajaran Perumdam TTB Kutim lebih dulu menimba ilmu ke PDAM daerah lain. Khususnya PDAM yang sudah lebih dulu Sukses memproduksi AMDK. Tempat Tujuan studi tiru kali ini adalah Perumda PDAM Tirtamarta, Kota Yogya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (11/5/2023).

Kali ini jajaran Perumdam TTB Kutim yang dipimpin Direktur Utama (Dirut) Suparjan, mengajak serta Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman dan beberapa pejabat Dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Seperti Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, Asisten Perekonomian Pembangunan Zubair, Kadis PUPR Muhammad Muhir, Kepala Bappeda Noviari Noor, Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Basuki Isnawan, Kabag Hukum Bayu serta beberapa lainnya. Pihak Perumdam TTB Kutim juga membawa Direktur Umum, Direktur Teknik, Dewan Pengawas, Hingga Kabag Teknik.

Kedatangan Tim Studi Tiru Kutim disambut Direktur Teknik Perumda PDAM Tirtamarta Sarjono dan jajaran. Pertemuan dialogis berlangsung di Grha Tirtamarta di RW Mongonsidi Nomor 3 Cokrodinirangratan, Jetis, Yogyakarta.

Dirut Perumdam TTB Kutim Suparjan menjelaskan bahwa maksud kedatangan jajarannya bersama Bupati dan beberapa OPD terkait untuk belajar dan referensi terkait produksi AMDK.

“Maksud kedatangan kami (Kutim) adalah menjajaki kemungkinan Perumdam TTB Kutim memiliki Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK),” kata Suparjan.

Mengapa peluang satu ini dijajaki? Karena Suparjan optimis peluang tersebut terbuka lebar. Melihat seringnya kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan yang sering dilaksanakan. Ditambah lagi kebijakan Pemerintah Pusat untuk mengutamakan penggunaan Produk lokal dan dalam negeri.

“Alhamdulillah Bupati Kutim selalu mendukung agar Perumdam di Kutim terus mengembangkan peluang usaha. Nah kami ke sini (Yogya) selain untuk silaturahim tapi juga ingin mengetahui bagaimana awalnya unit usaha dibentuk, tata kelola dan regulasinya hingga akhirnya bisa dijual ke masyarakat,” jelas Suparjan yang sebelumnya telah menjelaskan sedikit tentang informasi seputar Perumdam TTB Kutim.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Teknik Perumda PDAM Tirtamarta Sarjono menjelaskan bahwa awal mula dilaksanakannya produksi AMDK, pihaknya lebih dulu menentukan nama merk yang akan digunakan, yakni “Ayo Tirtamarta”. Ayo sendiri merupakan singkatan dari Air Yogyakarta.

“Bekerja sama dengan para pihak terkait, kami melakukan intervensi dalam arti mengimbau agar acara pemerintahan prioritas menggunakan AMDK produksi PDAM,” sebut Lusanto.

Secara umum dia menyambut baik rencana Perumdam TTB Kutim bersama Pemkab yang ingin mengembangkan usaha AMDK.

Selanjutnya lebih rinci perihal sejarah dan tata kelola produksi AMDK Ayo Tirtamarta dijelaskan oleh Kepala Divisi Pengembangan Usaha Perumda PDAM Tirtamarta Robid Lokananta. Sejarah awal didirikannya pabrik produksi AMDK. Dari mengamankan merk dagang, memperoleh dukungan Walikota Yogyakarta hingga melengkapi kebutuhan lainnya untuk perluasan bisnis perusahaan.

“Awal kontruksi (pabrik) pada tahun 2021 Dan pada Agustus Tahun yang sama di launching Walikota. Produksi AMDK kita didistribusikan guna memenuhi kebutuhan rapat dan komersil,” jelasnya.

Dengan modal awal peminjaman dana dari Bank Yogyakarta hingga Rp 3 miliar, PDAM Tirtamarta menyiapkan lahan, mesin produksi hingga regulasi maupun perizinan yang menurutnya gampang-gampang susah. Menyelesaikan izin dan audit Dari BPOM Dan SNI.

“Pendaftaran merk harus dikawal, agar terhindar dari sengketa merk dagang” ujarnya.

Kemudian untuk produksi Ayo, menggunakan air Baku dari sumur. Di tempat produksi melibatkan banyak karyawan tetap dan Tenaga Harian Lepas hingga Divisi pemasaran.

Sementara itu Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman Saat pertemuan menegaskan bahwa ia menyiapkan diri untuk mendengar Dan belajar dari Perumdam PDAM Tirtamarta. Khususnya dalam mengembangkan bisnis AMDK.

“Semua program yang memberikan dampak yang baik bagi Perumdam TTB Kutim pasti saya dukung. Saya terus mendorong pengembangan bisnis dari Perumdam TTB Kutim. Alhamdulillah kita sudah mendapatkan satu contoh dari Yogyakarta terkait air Minum dalam kemasan,” sebut Ardiansyah yang mengenakan baju hitam.

Setelah rencana dimaksud direalisasikan, Bupati berharap pihak Perumdam TTB Kutim bekerja sama melibatkan BUMDes atau lainnya. Sehingga prospek Pengembangan bisnisnya bisa lebih luas.

“Jangan takut bersaing Dengan industri air isi ulang (gallon) yang memang segmentasinya berbeda,” ujarnya memberi dukungan.

Sebab target industri dimaksud adalah masyarakat rumah tangga. Sedangkan peluang AMDK bisa maju untuk mengisi kebutuhan acara pemerintahan, swasta hingga kemasyarakatan lainnya. Sebelum melakukan peninjauan ke pabrik pengolahan Dan produksi AMDK, kegiatan berbagi ilmu tersebut dirangkai dengan tukar menukar cendera mata.