Anak SMP Rentan Terpapar Pengaruh Narkoba, Disdikbud Bontang: Edukasi Sangat Penting

Edikasi bahaya narkoba.

BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berkolaborasi dengan Satresnarkoba Kota Bontang menggelar program edukasi bahaya narkoba, dengan menyasar seluruh siswa-siswi ditingkat SMP di Kota Bontang.

Kepala Disdikbud Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono melalui Sekretaris Disdikbud, Saparuddin memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya program edukasi bahaya narkoba untuk anak-anak SMP.

Ia menilai, anak diusia remaja atau setara SMP sangat rentan terpengaruh oleh narkoba. Sebab pada usia tersebut kecenderungan sifat ingin tau dan penasaran, sangat berisiko tinggi untuk mencoba barang haram tersebut.

“Remaja kita adalah sasaran empuk bagi pengedar narkoba. Kerja sama lintas sektor ini sangat dibutuhkan untuk melindungi generasi muda,” tegas Saparuddin.

Saparuddin menyoroti perlunya program berkelanjutan dan terstruktur. Ia juga menekankan bahwa ancaman narkoba tidak hanya merusak fisik, tetapi berdampak pada penurunan konsentrasi dan prestasi akademik siswa.

“Ini merugikan kita semua. Pendidikan bukan hanya soal pengetahuan akademik, tetapi juga soal kesiapan mental dan fisik pelajar menghadapi dunia luar,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Disdikbud berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Polres Bontang, memastikan program semacam ini terintegrasi dalam kurikulum sekolah. Harapannya, penyuluhan seperti ini tak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi memberikan dampak nyata dalam mencegah pelajar terjerumus dalam bahaya narkoba.

Salah satu elemen yang menonjol dalam penyuluhan ini adalah penggunaan cerita dari kehidupan nyata. Siswa mendengarkan langsung kisah orang-orang yang pernah terlibat narkoba, mengubah persepsi mereka dari sekadar teori menjadi sesuatu yang lebih relevan dan nyata.

“Mereka jadi lebih paham bahwa ini bukan cerita fiksi; ini adalah kenyataan yang bisa menimpa siapa saja,” ungkap seorang guru yang turut memantau jalannya acara.

Tak hanya fokus pada ancaman, penyuluhan ini juga mendorong siswa untuk berpikir tentang masa depan. Dengan memahami betapa merusaknya narkoba, mereka diajak untuk merenungkan pentingnya menjaga kesehatan dan merencanakan masa depan yang positif.

“Semakin banyak pelajar yang sadar sejak dini, semakin kuat benteng pertahanan mereka melawan pengaruh negatif,” tutup Saparuddin.

Edukasi ini diharapkan menjadi tonggak awal dari kampanye panjang yang terus berlanjut, menjadikan sekolah sebagai benteng terakhir melawan bahaya narkoba. Sekolah-sekolah di Bontang diimbau untuk lebih aktif mengadakan kegiatan serupa, dengan harapan membangun kesadaran kolektif di kalangan pelajar.