
SANGATTA – SDN 013 Bengalon dan Panggung Istana Wakaroros tampil sebagai bintang utama di ajang Lomba Seni Budaya Kutai Timur (Kutim) 2025 setelah berhasil menyabet gelar Juara 1 di dua kategori berbeda.
Kedua penampil ini menjadi sorotan utama pada malam penutupan Festival Magic Land Kutim yang digelar di Polder Ilham Maulana, Minggu (16/11/2025).
Penutupan festival yang berlangsung sejak 14 November itu sekaligus menjadi ajang penyerahan hadiah bagi seluruh pemenang kompetisi seni budaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, menegaskan rangkaian lomba di festival ini dirancang untuk menjaga keberlanjutan budaya lokal Kutim—baik budaya pesisir maupun pedalaman—agar tetap relevan di tengah gempuran hiburan modern.
Di kategori Tari Kreasi Pedalaman, Panggung Istana Wakaroros tampil paling meyakinkan dan keluar sebagai Juara 1. Dua kelompok lain yang turut mengisi podium adalah Kalong Banua sebagai Juara 2, serta Metu’ Hatue’ Bawi’ yang menempati Juara 3.

Sementara itu, kategori Tari Kreasi Pesisir kembali diwarnai kejutan dari SDN 013 Bengalon yang meraih Juara 1. Panggung Istana Wakaroros tak berhenti bersinar dan mengamankan posisi Juara 2, diikuti SDN 010 Sangatta Utara sebagai Juara 3.
Di luar kategori tari, festival juga menghadirkan Lomba Menyanyi Solo Lagu Magicland yang bertujuan agar lagu tema festival semakin dikenal luas. Mis Mahadita keluar sebagai Juara 1, disusul Aqlamsyah di posisi kedua dan Aurel sebagai Juara 3.
Hadiah berupa uang pembinaan diberikan langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, didampingi Kadisdikbud Kutim. Ardiansyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pegiat seni yang terlibat, termasuk rombongan wayang orang yang didominasi peserta berusia di atas 40 tahun.
Ia menilai keberagaman penampil dalam festival ini menjadi cerminan kekayaan seni budaya “Keajaiban Kutim” yang perlu dirawat, bukan hanya dipertontonkan dalam momen seremonial.
“Para pegiat inilah yang memberikan keanekaragaman dan kekayaan luar biasa yang merupakan bagian integral dari ‘Keajaiban Kutim’,” ucap Bupati Ardiansyah.
Tidak ada komentar