5 Fakta Black Box, Komponen Penting Dalam Pesawat

Ilustrasi Black box

MEMONESIA – Saat terjadi insiden kecelakaan pesawat, tentu saja kita sering mendengar sebuah komponen penting yang biasa di sebut black box dan di yakini mampu mengungkap fakta tentang penyebab terjadinya kecelakan.

Dikutip dari BBC, black box adalah perekam data penerbangan atau flight recorder yang dapat merekam semua data penerbangan termasuk rekaman suara pada kokpit pesawat.

Berikut adalah beberapa fakta tentang black box yang mungkin belum anda ketahui, seperti dilansir ABC News, 26 Maret 2014:

1. Berwarna oranye

Meskipun di sebut black box atau kotak hitam, nyatanya komponen penting ini tidak berwarna hitam melainkan oranye.

Warna oranye dipilih agar terlihat terang dan mencolok dengan tujuan dapat memudahkan saat dalam pencarian.

Istilah black box sendiri mulanya di populerkan oleh media yang sering melaporkan berita saat kecelakaan pesawat terbang.

Ada beberapa spekulasi tentang awal mula penyebutan black box itu sendiri, mulai dari desain bagian dalam yang sangat gelap, hingga di temukan hangus pasca-kecelakaan pesawat.

2. Terdiri dari dua bagian

Terdapat dua bagian penting dalam black box, yaitu Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan dan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit.

Black box biasanya di simpan pada bagian belakang pesawat, bagian ini di yakini merupakan tempat paling aman saat terjadi kecelakaan pesawat.

Kecepatan pesawat, percepatan vertikal, ketinggian dan aliran bahan bakar di simpan pada FDR, sedangkan percakapan antara pilot dan kopilot di dalam kokpit tersimpan pada CVR.

3. Ditemukan orang Australia

Penemu black box bernama Dr David Warren yang merupakan seorang ahli dari Australia.

Ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat saat usianya sembilan tahun. Mungkin inilah yang menjadi motivasi Dr Warren untuk menciptakan black box.

Ide untuk membuat alat yang dapat merekam data penerbangan dan percakapan di kokpit, muncul pada awal tahun 1950. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan.

Kemudian, ia menulis memo berjudul “Alat untuk Mengetahui Investigasi Kecelakaan Pesawat Terbang ke Pusat Penelitian Aeronautika di Melbourne”. Kemudian pada 1965 diproduksi prototipe pertama yang diberi nama “ARL Flight Memory Unit”.

Mulanya penemuan  itu tidak mendapat respons serius dari Pemerintah setempat hingga lima tahun kemudian black box pertama justru diproduksi di Inggris dan Amerika Serikat.

Pada akhirnya, Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan setiap pesawat di negaranya harus dilengkapi dengan black box.

4. Tahan banting

Black box di lapisi dengan dua lapisan titanium atau baja tahan karat, sehingga mampu bertahan dalam kondisi yang sangat ekstrim.

Black box harus lulus dari serangkaian uji coba sebelum digunakan.

Mulai dari dapat menahan benturan dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam, beban statis 2,25 ton setidaknya selama lima menit, tahan saat dibakar api dengan suhu maksimum 1.100 derajat Celsius selama satu jam, dan tekanan air di kedalaman 6.000 meter. (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

5. Sinyal

Black box dapat mengirimkan suar atau sinyal pencari lokasi bawah air yang mulai mengeluarkan denyut jika sensornya menyentuh air.

Sinyal black box akan bertahan hingga 30 hari dan akan terus mengirimkan sinyal statis setiap detiknya sebelum baterai habis.

Meski demikian, pencarian black box tetap menjadi hal yang rumit. Agar sinyal dapat di terima, sesorang harus berada pada radius 15 mil dari suar. (Redaksi)