Penambahan Guru Penggerak di Kutai Timur Capai 187 Orang

KUTAI TIMUR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Mulyono, mengumumkan peningkatan jumlah guru penggerak di wilayah tersebut. Saat ini, total guru penggerak di Kutai Timur mencapai 187 orang.

“Setelah mereka menyelesaikan programnya, jumlah guru penggerak di Kutai Timur akan menjadi 187 orang,” kata Mulyono dalam acara Festival Panen Hasil Belajar Guru Penggerak yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Minggu (28/4/2024).

Penambahan ini mencakup 101 guru baru yang telah mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) selama enam bulan. Setelah dinyatakan lulus, mereka menjadi bagian dari angkatan ke-9 program tersebut.

Guru penggerak adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta mengimplementasikan kurikulum merdeka. Prosesnya melibatkan seleksi ketat dan pendidikan intensif selama enam bulan. Salah satu manfaat menjadi guru penggerak adalah prioritas dalam pengangkatan sebagai kepala sekolah atau pengawas.

“Kami berharap guru-guru yang telah mengikuti program ini dapat menjadi agen perubahan, memberikan motivasi kepada rekan-rekan mereka, dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah mereka,” jelas Mulyono.

Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, menambahkan bahwa kehadiran 187 guru penggerak ini akan menjadi pendorong perubahan signifikan dalam dunia pendidikan di Kutai Timur.

“Guru-guru penggerak ini akan menjadi motor penggerak perubahan, membawa dampak positif bagi pendidikan di Kutai Timur,” harap Kasmidi.

Kepala Balai Guru Penggerak Kalimantan Timur (Kaltim), Wiwik Setiawati, menekankan pentingnya peran guru penggerak dalam mempercepat transformasi pendidikan di Kutim. Menurutnya, proses seleksi menjadi calon guru penggerak sangat ketat dan menantang, memerlukan kompetensi yang kuat.

“Para peserta harus menyelesaikan pendidikan selama enam bulan sebelum resmi disebut sebagai guru penggerak. Saat ini, mereka masih berstatus calon,” jelas Wiwik.

Dengan semangat untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik, para calon guru penggerak ini siap melangkah ke tahap selanjutnya setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Diharapkan, keberadaan mereka akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing di Kutai Timur.