Lomba Bertutur Dispusip: Menghidupkan Cerita Lokal Kutai dan Dayak di Tingkat SD/MI se-Kutim

KUTAI TIMUR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusip) Kutai Timur menggelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kutim yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, pada Rabu (13/6/2024). Acara ini dihadiri oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kutim yang diwakili Kepala Seksi Pendidikan Basmawati Sija, Kepala Dispusip Kutim Ayub, Bunda Literasi Siti Robiah, Ketua Gerakan Permasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kutim Nurul Mutia Karim, para dewan juri, serta guru pendamping.

Acara dimulai dengan penampilan cerita dari Kutai dan Dayak yang berjudul “Asal Mula Anak Sungai Kalimantan” oleh Ananda Azza Ashila dari SD YPPSB I, yang merupakan Juara 1 Lomba Bertutur Tahun 2023. Penampilan ini membuka jalan bagi para peserta lain untuk mempersembahkan cerita-cerita penuh makna yang mengangkat budaya lokal Kutai dan Dayak.

Kepala Dispusip Kutim, Ayub, dalam laporannya, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kegemaran membaca anak-anak serta mengenalkan budaya Kaltim melalui bacaan dan buku. “Ada 900 buku yang sudah terbit di E-Kutim dan sudah diresmikan oleh Bapak Bupati Kutim di awal tahun 2023. Kami juga sedang menggarap Magic Land dengan konsep-konsep yang sudah disampaikan oleh Bupati Kutim,” ujarnya.

Ayub juga mengungkapkan rencana untuk menerbitkan buku cerita daerah lokal, seperti sejarah Kutai dan Dayak, dalam bentuk digital. “Kami berharap mendapatkan dukungan untuk literasi kita. Semoga kita bisa mempertahankan gelar juara 1 di acara tahun 2024 ini,” tambahnya.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kesempatan berkumpul dan membuka acara Lomba Bertutur yang dalam bahasa Kutai disebut “Bemamai”. “Saya berharap nilai-nilai lokal dan sejarah bisa kita tuturkan. Cerita fiksi ini memiliki hikmah yang sangat dalam,” ungkapnya.

Bupati Ardiansyah juga menyampaikan selamat bertanding dan selamat mengikuti lomba kepada anak-anak yang berpartisipasi. “Semoga anak-anak kita dalam kegiatan ini dapat mengerti dan mengenal cerita muatan lokal yang positif dari Kutai maupun Dayak. Mari kita ajak anak-anak kita tumbuh dalam semangat belajar, berkarya, dan terus mengangkat literasi Kutim,” tutupnya.

Lomba ini diakhiri dengan berbagai penampilan cerita yang membangkitkan semangat literasi dan kebanggaan akan budaya lokal, serta diharapkan mampu mencetak generasi yang lebih mencintai dan memahami warisan budaya mereka sendiri.