Kebut Peningkatan Pendidikan, Disdikbud Kutim Gandeng Perusahaan Sukseskan Program

KUTIM –  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur berencana memaksimalkan peran perusahaan dalam mendukung program pemerintah. Khususnya pada bidang pendidikan, upaya mendongkrang peningkatan pendidikan terus dilakukan.

Hal itu disampaikan Kepala Disdikbud Kutim Mulyono saat usai menghadiri kegiatan penyaluran program Beasiswa Berdaya KPC 2022-2023  jenjang pendidikan SLTP, SLTA dan D3-S1, beberapa waktu lalu.

Mulyono menyampaikan ada beberapa daftar program perencanaan yang telah pihaknya susun untuk dikerjakan selama periode ia menjabat. Dengan begitu perlu adanya dukungan perusahaan swasta agar program dapat terealisasi sesuai rencana dengan manfaat yang maksimal di dunia pendidikan.

“Ada beberapa sektor penting di Bidang pendidikan yang perlu dioptimalkan, misalnya pemerataan tenaga pendidik, setelah itu mendorong tercapainya akreditasi A, hingga pemenuhan sarana dan prasarana di setiap fasilitas pendidikan,” pungkasnya.

Mantan Camat Rantau Pulung itu menyebut, langkah PT Kaltim Prima Coal (KPC) dalam mendukung pendidikan di Kutim melalui program beasiswa dapat menjadi contoh nyata terkait dukungan perusahaan yang ia harapkan terhadap program pemerintah.

Bahkan ia berharap dukungan yang diberikan PT KPC tidak hanya sampai disitu, namun dapat merambah ke program-program lain yang telah pihaknya rencanakan. Ia yakin dengan begitu peningkatan di dunia pendidikan pasti sangat signifikan.

“Akan lebih mudah menyelesaikan persoalan jika dihadapi secara bersama dan saling mendukung, bahkan tidak hanya satu atau dua dukungan, kalau bisa semua terlibat mendukung, sebab masalah pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak,” tandasnya.

Tidak hanya PT KPC saja, sambung Mulyono, namun pihaknya akan berusaha mengandeng perusahaan lain yang berada di Kutim. Ia akan melakukan konsolidasi dalam waktu dekat, membahas tentang dukungan persuahaan terhadap program-program Disdikbud Kutim.

“Mindsetnya kita rubah, kalau dulu itu perusahaan punya program baru ke dinas, kalau sekarang dinas yang punya program disupport oleh perusahaan,” tutupnya.