
SANGATTA – Efisiensi dan mentalitas petarung mewarnai penampilan Tim Judo Kutai Timur (Kutim) di ajang POPDA XVII Kaltim 2025. Hanya mengandalkan 7 atlet, kontingen ini tampil mengejutkan sebagai “Kuda Hitam” setelah membawa pulang 5 medali—terdiri dari 2 emas dan 3 perunggu.
Cabor judo digelar terpisah dari venue utama POPDA Kaltim di PPU, dengan pertandingan berlangsung di Kota Balikpapan pada 22–23 November 2025. Meski bertanding jauh dari induk kontingen, semangat “Tuah Bumi Untung Benua” tak surut di atas tatami.
Dua medali emas menjadi sorotan utama, dipersembahkan oleh Thaqif Ahmad Al Ghifari di kelas 66 kg Putra dan Nabiila Asyfa di kelas 65 kg Putri. Keduanya tampil dominan hingga memastikan Kutim berdiri di podium tertinggi.
Tiga medali perunggu ikut melengkapi pencapaian melalui Ayu Octavhia (44 kg), Gio Villareal Parassa (81 kg), dan Zaki Syu’lah Rhomadan (81 kg). Hasil ini memperlihatkan rasio kemenangan sangat tinggi—hampir seluruh atlet Kutim berhasil naik podium.

Di balik pencapaian ini, ada latihan disiplin ala militer yang diterapkan pelatih Aipda Nur Handoko. Ia mengatakan tim mulai menjalani Training Center (TC) intensif sejak tiga bulan sebelum pertandingan.
Tantangan terbesar muncul sebulan jelang kompetisi, ketika pelatih harus menyesuaikan pola latihan dengan jadwal akademik para atlet yang masih pelajar.
“Kuncinya ada di koordinasi dan kedisiplinan. Kami berkomunikasi intens dengan pihak sekolah agar memberikan kelonggaran terukur. Polanya latihan pagi pukul 06.00–08.00 Wita, lalu pukul 09.00 Wita anak-anak wajib sekolah. Sore pukul 16.00–19.00 Wita mereka kembali ke matras. Ini melelahkan, tapi hasilnya sepadan,” ujar Nur Handoko.
Ia mengakui target awal tim adalah 3 emas. Meski tak sepenuhnya tercapai, perolehan 2 emas dan 3 perunggu dengan rasio kemenangan mendekati 80 persen disebutnya sebagai capaian luar biasa.
“Perjuangan anak-anak sangat spartan. Peta kekuatan Judo di Kaltim sekarang merata, kemampuan antardaerah beda tipis. Kompetisi ini jadi simulasi nyata untuk menatap level yang lebih tinggi, yakni Porprov,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kutim, Basuki Isnawan, juga memberikan apresiasi tinggi.
“Saya salut dengan cabor Judo. Mereka hanya mengirim beberapa atlet tapi pulangnya bawa banyak medali. Ini bukti efektivitas pembinaan dan strategi pelatih yang jitu. Terima kasih kepada Aipda Nur Handoko dan seluruh atlet yang mengharumkan nama Kutim di Balikpapan,” ucap Basuki.
Tambahan medali dari judo ini membuat posisi Kutim di klasemen POPDA XVII Kaltim 2025 semakin kokoh dan menegaskan dominasi daerah tersebut sebagai lumbung atlet potensial di Kaltim.
Tidak ada komentar