Dewan Sebut Transformasi Perpustakan Digital Dapat Tumbuhkan Minat Baca Masyarakat

Ilustrasi.

KUTIM – Persoalan minimnya minat baca masyarakat masih menjadi masalah yang belum dapat diselesaikan di Indonesia, begitu juga di daerah. Kabupaten Kutai Timur (Kutim) misalnya, dalam mengatasai masalah itu pemerintah mencoba berbagai upaya dalam menumbuhkan gairah baca masyarakat.

Terbaru, program transformasi perpustakan digital tengah gencar diperkenalkan, dengan menggunakan basis digital diharapkan cara itu lebih efektif menumbuhkan minat baca, khususnya pengguna digital yang didominasi generasi milenial, dengan begitu dapat meningkatkan literasi jangka panjang.

Program tersebut mendapat dukungan dari bebagai pihak, salah satunya Anggota DPRD Kutim, Ramadhani mengatakan program transformasi perpustakaan digital dinilai sangat baik, sebab dapat mempermudah masyarakat untuk membaca, apalagi bagi yang terkendala masalah jarak bila harus jauh-jauh ke perpustakaan.

‘’Kalau sudah melakukan transformasi digital, harapannya warga bisa lebih mudah mengakses buku bacaan,’’ katanya kepada awak media beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, dengan adanya transformasi digital tersebut publik bisa membaca berbagai macam bacaan melalui buku elektronik. Keberadaan buku fisik memang tak bisa tergantikan. Namun keberadaan e-book setidaknya bisa memudahkan warga.

Ramadhani menyebut, dengan berbagai perangkat teknologi yang dimiliki, seperti handphone dan komputer, masyarakat sudah bisa membaca buku berkualitas. ‘’Dalam era digital, akses ke buku digital melalui perangkat ponsel akan mempermudah pengunjung perpustakaan,” jelasnya.

Dirinya menyampaikan kesulitan masyarakat di pedalaman mengakses perpustakaan. Akses menurutnya kurang memadai, sehingga Ramadhani mendorong terwujudnya akses yang lebih mumpuni.

Lankut Ramadhani, peningkatan fasilitas di perpustakaan daerah akan sejalan dengan meningkatnya sumber daya manusia (SDM) karena masyarakat mendapatkan akses yang lebih luas. ‘’Tentu dibutuhkan suatu upaya agar minat baca masyarakat meningkat. Literasi di Kutim akan perlahan membaik jika masyarakat mendapat akses yang lebih mudah,” ucapnya. (adv)