
SANGATTA – Peluncuran Sistem Informasi Gerak Cepat dan Tepat (SIGAP) menandai langkah baru digitalisasi koperasi di Kutai Timur (Kutim). Sistem ini diperkenalkan di Ruang Tempudau Kantor Bupati Kutim, Kamis (27/11/2025).
Kegiatan itu dihadiri Bupati Ardiansyah Sulaiman, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Teguh Budi Santoso, Kepala Dinas Kominfo Staper Ronny Bonar, serta para pengurus koperasi.
SIGAP merupakan aksi perubahan yang digagas Kepala Bidang Kelembagaan Diskop UMKM, Firman Wahyudi, dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator.
Selama ini pendataan koperasi masih dilakukan manual sehingga kerap terkendala lambatnya akses data, risiko kesalahan informasi, hingga kurang optimalnya pembinaan di lapangan.
Melalui kolaborasi antara BRIDA, Bappeda, dan Kominfo Staper, SIGAP dikembangkan sebagai sistem berbasis web yang menyajikan data koperasi secara lebih valid, transparan, dan real-time.
Setiap koperasi diklasifikasikan dalam tiga warna—hijau untuk aktif, kuning untuk kurang aktif, dan merah untuk tidak aktif—guna mempermudah proses monitoring, pembinaan, hingga evaluasi pemerintah daerah.

Kepala Diskop UMKM Teguh Budi Santoso menilai SIGAP sebagai bukti peningkatan kapabilitas pelayanan publik di sektor koperasi.
“Inovasi ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk menghadirkan efisiensi pengawasan, transparansi kelembagaan, dan peningkatan kualitas tata kelola koperasi. Implementasi SIGAP harus berjalan berkesinambungan untuk memberi dampak nyata bagi ekonomi daerah,” tegasnya.
Dukungan penuh juga disampaikan Bupati Ardiansyah Sulaiman. Ia menyebut hadirnya SIGAP bukan sekadar penunjang administrasi, melainkan bagian dari percepatan transformasi digital Pemkab Kutim.
Menurutnya, pengelolaan berbasis data akan memperkuat fungsi kontrol dan memudahkan pengambilan kebijakan pembangunan.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan integrasi seluruh sistem digital perangkat daerah ke dalam satu pusat data.
“Bupati harus memiliki data center terkait seluruh perangkat daerah (PD). Januari nanti semoga semua data sudah bisa terintegrasi dan terakses agar monitoring dan evaluasi pembangunan dapat berjalan lebih terukur,” ujarnya.
Ardiansyah juga menyoroti perkembangan positif sektor koperasi di Kutim. Dari total 1.450 koperasi, sekitar 500 telah berstatus sehat—lonjakan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ia optimistis SIGAP akan mempercepat revitalisasi koperasi sekaligus menyokong agenda nasional dalam penguatan ekonomi kerakyatan.
Peluncuran SIGAP menjadi momentum penting bagi digitalisasi koperasi di Kutim. Sistem ini diharapkan memperkuat profesionalisme dan ketangguhan kelembagaan koperasi, sehingga kontribusi mereka terhadap ekonomi masyarakat semakin berdampak.
Acara peluncuran diakhiri dengan aksi simbolis Bupati yang langsung mengetik nama salah satu koperasi di dalam sistem sebagai uji akses real-time. Gestur tersebut menandai kesiapan Kutim memasuki babak baru pengelolaan koperasi berbasis data.
Tidak ada komentar