Diprotes Warga, Dewan Tinjau Penutupan Jalan Pos 7

(Dok. Humas Setwan Bontang)

BONTANG – Salah satu akses penghubung Kelurahan Guntung dengan Loktuan, yakni Jalan Pos 7, ditinjau DPRD Bontang. Pasalnya, lokasi tersebut akan ditutup sementara untuk kepentingan pembangunan sebuah pabrik anak perusahaan Pupuk Kaltim, PT Kaltim Industrial Estate (KIE). Dimana rencana itu menuai protes dari warga sekitar.

“Kami menindaklanjuti keluhan warga,” ujar Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, saat ditemui awak media usai melakukan peninjauan bersama beberapa dewan lainnya, Senin (01/11).

Pada jalur itu terdapat pedagang kaki lima yang setiap harinya mengais rezeki dan memutar roda ekonomi. Bahkan aktivitas warga yang tinggal di sekitaran Pos 7 merasa dibatasi. Saat ini kondisi jalan masih bisa dilalui, akan tetapi hanya untuk kendaraan roda dua. Polemik ini hingga akhirnya sampai ke telinga legislator.

Lanjut Faizal, Bontang sebagai kota ramah investasi tentu tak menghalang-halangi perusahaan yang akan membangun pabrik tersebut. Akan tetapi perusahaan harus memberi solusi dan alternatif kepada warga sekitar, sehingga tidak menimbulkan protes dan penolakan lainnya. Meski demikian sebelumnya PT KIE sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Tentu kami mendukung, apalagi perusahaan tidak serta-merta menutup jalan tapi memberikan akses kepada masyarakat dengan membangun jalan baru. Sebenarnya, hanya perlu menyesuaikan diri,” ucapnya.

Pengumuman penutupan jalan mulai dilakukan 18 Oktober 2021 lalu. Dalam sebuah spanduk, tertera penutupan dalam rangka pengamanan obyek vital nasional (obvitnas) kawasan industri. Akses jalan dialihkan ke Jalan NPK Pelangi. Setidaknya ada dua perusahaan yang akan dibangun di area tersebut, diantaranya pabrik Soda Ash dan Amonium Nitrate (PT KAN).

“Pengalihan jalan itu bertujuan sebagai aspek safety, baik untuk perusahaan ataupun masyarakat,” kata Sekertaris Perusahaan PT KIE Bontang, Benny Samosir, yang diundang dewan dalam peninjauan. Terkait jalan alternatif, perusahaan kebut proses pengerjaannya. Ditarget bisa rampung dalam dua bulan ke depan. (adv/dprd/mam)